Masa Depan Bangsa Ada Di Tangan Kita

Oleh : Aira Syafa Kirana

Menjadi cerdas itu seperti memiliki pisau yang sangat tajam. Jika digunakan dengan benar, pisau itu akan membantu kita memotong rintangan dan membuka jalan untuk masa depan. Tapi tanpa pegangan yang kuat, yakni budi pekerti pisau itu dapat melukai siapa saja bahkan diri kita sendiri. Perpaduan antara ilmu pengetahuan dan berakhlak mulia merupakan kunci keberhasilan di masa depan. Nilai bagus dan juara kelas itu memang penting, tetapi itu bukan segalanya. Percuma jika nilai kita bagus dan selalu juara kelas tetapi kita tidak memiliki akhlak yang baik.

Ilmu itu seperti bangunan yang tinggi, dan akhlak sebagai fondasinya. Adab adalah fondasi ilmu. Tanpa fondasi yang kuat, ilmu bisa disalahgunakan. Jika ilmu adalah cahaya, maka adab adalah cahaya yang menyejukkan. Ilmu bisa menerangi tetapi adab membuat sinarnya tidak menyilaukan. Kecerdasan akan jauh lebih bermakna jika didampingi dengan sikap yang jujur, sopan, dan rendah hati. Kita bisa melakukan dari hal-hal kecil: jujur saat ujian, sopan kepada guru, tidak merendahkan teman, dan terus semangat belajar. Kebiasaan ini harus kita lakukan sejak dini, karena karakter inilah yang nanti akan terbawa saat kita dewasa.

Di lingkungan sekolah, kita sering melihat bahwa murid yang pintar selalu menjadi kebanggan. Namun siswa yang paling dikenang adalah siswa yang sopan kepada gurunya, rendah hati dan suka menolong. Menjadi pintar memang hebat, tetapi menjadi pintar dan berperilaku baik, itulah yang luar biasa. Pembentukan karakter mulia di kalangan peserta didik merupakan usaha bangsa ini dalam mencetak generasi yang tidak hanya cerdas, tetapi juga memiliki akhlak yang baik. Siswa yang cerdas dan berkarakter baik menjadi salah satu garda terdepan dalam menyongsong Indonesia yang lebih baik. Masa depan bangsa telah diletakkan di pundak kita, para pelajar. Apa yang kita pelajari, bagaimana cara kita bersikap, dan nilai-nilai yang kita pegang akan membentuk Indonesia di masa depan.

Karena itu, menjadi siswa yang cerdas dan berbudi pekerti luhur bukan hanya untuk diri kita sendiri, tetapi untuk masa depan bangsa. Kita adalah harapan negara, jadi harapan itu harus dibangun dengan ilmu serta akhlak yang baik dan kuat. Mari kita menjadi pelajar yang tidak hanya unggul dalam pelajaran, tetapi kita juga unggul dalam sikap dan perilaku. Sebab di tangan generasi yang cerdas dan berakhlak mulia, masa depan ini akan bersinar. Amin….

Kampung Amanah, 11 Mei 2025

Biografi Penulis

Aira Syafa Kirana, lahir di Jember, 15 Maret 2011. Siswi MTs Negeri 2 Jember. Baru memulai menulis yang kedelapan kali. Dia dapat dihubungi melalui :

WA : 089528438819

Email : [email protected]

LAMPIRAN FOTO