bermula saat kelas 6 sd, saya kala itu masi mondok di YASINAT saat kelas 6 muncullah virus yang bernama COVID-19 di negara cina dan di Indonesia kegiatan nya masih berjalan seperti biasanya hingga suatu saat ada WNI yang terkena virus itu dan semakin menyebar di mana mana dan akhirnya di jember terkena juga dan pada akhirnya pemerintah meliburkan sekolah sekolahi

di sekolah saya SD NAHDLATUT THALABAH siswa-siswi mulai di libur kan selama 2 minggu dan siswa-siswi sangat gembira. saya yang masih di pondok di karenakan di pondok tidak di liburkan maka saya masih menetap di sana awalnya saya sangat gembira dan lama lama saya mulai bosan. setelah 2 minggu kemudian akhirnya saya senang karena bisa bertemu teman² dan bisa bermain bersama lagi. akan tetapi virus ternyata belum mereda dan pada akhirnya liburan nya di perpanjang. pada saat suatu hari di desa ambulu mulai ada yang terkena virus itu. karena mulai ada yang terkena akhirnya pondok juga ikut meliburkan.

saya pun sangat gembira karena akhirnya saya bisa pulang ke rumah pada bulan april 2020 akhirnya saya pulang. dan saya pun di jemput oleh orang tua saya. saat di perjalanan saya bercerita cerita tentang apa yang di lakukan di pondok seperti mengaji, Bermain, bersekolah dan lain-lain. saya sangat sangat gembira karena waktu libur yang lama dan bisa bertemu keluarga dengan waktu yang lama. selama beberapa bulan pun saya di rumah.

saat di rumah saya bermain dengan adik adik saya, belajar bersama, dan bercerita cerita tentang pondok, dan untuk mencegah terkena nya virus saya selalu di suruh untuk minum jahe hangat untuk meningkatkan imun tubuh,saat saya bosan saya ingin sekali keluar rumah akan tetapi tidak di perbolehkan oleh orangtua saya, tak lama kemudian saya di kabarkan bahwa tidak ada UN di sekolah karena telah di hapus oleh pemerintah dan saya sangat senang karena kabar itu. karena saya sedikit tida tenang meski liburan dan masih memikirkan tentang UN.

tak terasa sudah satu bulan liburan dan waktunya mendaftar sekolah SMP. pada saat itu saya mencoba mendaftarkan di MTSN 1 JEMBER tetapi tidak lulus tetapi dengan kata-kata motivasi orang tua saya tidak menyerah dan akhirnya saya memutuskan masuk di SMP PLUS DARUS SHOLAH saat saya masuk di sana ternyata pembelajaran nya masih menggunakan daring dan saat itu saya tida mempunyai hp dan akhirnya saya di belikan hp oleh kedua orangtua saya.

saat daring saya sedikit sedih karena tida bertemu dengan teman teman dan hanya bisa melalui whatsapp saja. dan saya terus menerus menggunakan daring dan pada saat itu pembelajaran nya kurang konsisten dan tidak bisa fokus dan akhirnya ketika saya ujian mendapatkan nilai yang jelek.

hingga naiklah kelas 8 pada saat itu ada rumor yang mengatakan bahwa sekolah akan di mulai offline. saya pun senang dan tidak sabar. dan betul ketika kelas 8 semester 2 mulai offline tetapi menggunakan sistem sift sift an. meskipun begitu saya tetap bahagia bertemu teman teman. dan saya berangkat selalu di antar oleh orang tua selama saya masih duduk di bangku smp.

dan pada saat saya naik kelas 9 covid mulai mereda dan sekolah mulai sedikit ada perkembangan dengan menghilang kan sistem shift akan tetapi tetap memakai masker dan pada saat itu orangtua selalu menyetok masker di rumah dan selang beberapa bulan covid pun mulai menghilang dan akhirnya sekolah seperti biasa dan hingga akhirnya lulus dan saya pun wisuda di tahun 2023 dan saat wisuda saya di hadiri oleh orangtua saya dan sya pun bangga melewati fase ini dan akhirnya saya pun bersuang poto untuk mengabadikan nya.