Semangat Belajar Menata Masa Depan
Waktu aku masih kecil aku ingin menjadi guru, dan aku ingin kuliah di luar negeri. Kenapa aku ingin menjadi guru? karena guru itu pencerdas bangsa. Pada dasarnya manusia tentu ingin dirinya kelak berguna bagi orang-orang disekitarnya, paling tidak bagi dirinya sendiri, dan berguna bagi orang lain. Oleh karena itu masing-masing dari kita pasti mempunyai cita-cita yang berbeda-beda tergantung dari setinggi apa cita-citanya, dan berusaha untuk mewujudkannya. Saat kita memiliki cita-cita tentunya kita telah membayangkan apa saja yang akan kita dapatkan dikemudian hari setelah cita-cita itu tercapai. Kita membayangkan apa yang kita raih dan apa yang dapat kita lakukan. Sungguh disayangkan apabila seseorang lahir kemudian tumbuh dewasa dan menua tanpa memiliki sebuah tujuan, sehingga hidupnya menjadi tidak berarti dan tidak memiliki pengalaman menarik untuk dikenang.
Jika aku menjadi guru, dan ditakdirkan menjadi guru, aku ingin menjadi guru yang menjadi idaman siswa-siswi. Yang bisa berperan sebagai guru, orang tua, teman, sahabat, maupun saudara kepada siswanya. Aku ingin menjadi penerus pengajar yang bertanggung jawab, mengajar dengan tulus dan ikhlas. Setiap anak harus memiliki cita-cita, begitu kata ibu guruku. Demi ingin terwujudnya cita-cita dan kebahagiaan kedua orang tuaku, kini saatnya aku menunjukkan kemampuanku dalam belajar. Aku menjadi semangat untuk melakukan apa yang dikatakan oleh guru dan orang tuaku. Tak terbayangkan andai aku berdiri didepan ruang sekolah atau ruang tempat belajar di hadapan berpuluh-puluh pasang mata. Mata yang haus akan ilmu untuk menyampaikan sesuatu yang menjadi pelepas dahaga akan hausnya ilmu. Ilmu untuk membawaku pada pintu kesuksesan, sukses dalam arti aku mendapatkan kebahagiaan. Bahagia karena aku dapat disayang banyak orang, bahagia karena aku dibutuhkan banyak orang, bahagia karena keberadaanku bermanfaat bagi banyak orang.
Cita-cita bukanlah sebuah perkara kecil dan angan-angan belaka. Bahkan karenanya setiap orang akan berusaha mati-matian untuk meraih cita-cita yang mereka impikan. Cita-cita tidak hanya dimiliki oleh anak kecil, karena orang dewasapun masih banyak impiannya. Aku akan berusaha mencapai cita-cita, tak kan lelah aku mencari ilmu, tidak akan aku berpangku tangan saja demi menggapai cita-citaku. Menjadi guru membuat hidup kita dianggap mulia karena itu aku sangat menginginkannya. Guru merupakan pahlawan tanpa tanda jasa dan mungkin tanpa ada guru saya dan teman saya yang lainnya tidak mengerti huruf dan agka, dan juga tidak bisa menulis dan membaca. Itulah pengorbanan seorang guru terhadap negara. Saat besar nanti, aku ingin menjadi guru seperti itu. Karena itulah aku ingin belajar dengan rajin sampai menjadi guru. Agar cita-citaku menjadi guru bisa terwujud, tentu aku harus disiplin dan giat belajar. Sebab menjadi guru tentu tak mudah, harus cerdas dan berwawasan luas.
BIODATA PENULIS:
Nama: Afanin Daliya Wiyanti
Tempat Tanggal Lahir: Jember, 24 Februari 2008
Nama Sekolah: MTs Negeri 02 Jember
Alamat E-mail: [email protected]
Nomor Telepon: 085234057887
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar