Bagi sebagian orang, buku hanyalah lembaran-lembaran kertas yang dijilid menjadi satu. Mereka menganggap kenapa harus membaca buku jika semua pengetahuan bisa kamu dapat di internet. Memang benar jika kita hidup dalam dunia dengan teknologi yang sudah maju dan berkembang pesat. Semua informasi dan jawaban yang kita inginkan, bisa kita cari di internet dengan sekali klik.

Tapi bagi sebagian orang, buku adalah sesuatu yang lebih dari hanya sebuah kumpulan kertas. Bagi mereka, sebuah buku bisa sama berharganya dengan kalung emas. Buku tidak hanya menjadi sumber jawaban dan pengetahuan mereka. Tetapi, sebuah buku juga menjadi pedang yang mereka gunakan untuk mengasah otak. Buku adalah teman yang mengajak mereka mengelilingi dunia, lewat kumpulan kata-kata dan gambar di dalamnya.

Bahkan sebuah buku mampu membuka mata mereka untuk melihat dunia baru yang belum pernah mereka lihat. Dunia yang mampu mereka buat dengan imajinasi mereka. Kita juga pasti sering mendengar kalimat “buku adalah jendela dunia”. Kalimat itu memang benar, karena membuka buku sama saja dengan membuka kesempatan melihat dunia.

Dulu saya bukanlah tipe orang yang senang membaca. Jika datang ke perpustakaan tujuan saya hanyalah mencari tempak sejuk dengan AC. Saya pikir membaca sangatlah membosankan karena hanya sekedar duduk dan melihat buku. Tapi teman saya membantu saya mencari cara untuk tidak bosan dalam membaca.

Awalnya, dia memperkenalkan aplikasi membaca online gratis di handphone. Dan karena penasaran, sayapun menginstall aplikasi tersebut. Saya memulai dengan cerita pendek tapi setelah beberapa buku saya baca, saya tidak sadar jika saya sudah membaca sebuah novel dan dalam bahasa Inggris. Sejak saat itu, setiap orang tua mengajak jalan-jalan atau menawarkan untuk dibelikan hadiah, saya langsung menjawab untuk diajak ke toko buku dan dibelikan novel yang menarik.

Saat pertama mendengar bahwa saya ingin ke toko buku, mereka sangat terkejut dan tidak percaya. Jelas saja mereka terkejut, karena selama ini mereka tidak pernah melihat anak mereka mendekati buku, bahkan buku dongeng dengan 32 halaman saja tidak saya dekati. Mereka semakin terkejut saat hadiah buku novel 332 halaman yang saya minta, telah habis dibaca dalam waktu 3 hari. Bisa dibilang sebuah perubahan yang sangat tak terduga, tapi mereka senang dengan perubahan saya.

Setelah begitu banyaknya buku yang sudah saya baca, saya mulai penasaran dengan dengan fitur menulis di aplikasi saya. Saya pikir fitur tersebut adalah untuk menulis komentar, tapi ternyata fitur itu untuk menulis buku saya sendiri. Tepat saat itu juga, saya merasa tertantang untuk menulis buku saya sendiri. Dan disinilah saya sekarang, sedang dalam proses menulis buku karya saya sendiri.

Saya masih tidak percaya dengan kekuatan buku yang membuat saya jatuh hati dengan hobi membaca. Kita tak akan pernah tau sebelum kita mencoba, bahkan jika hal itu adalah sesuatu yang tidak kita sukai. Mungkin saja hal yang tidak kita sukai adalah kunci menemukan bakat terpendam yang kita miliki, hanya saja kita tidak pernah menyadarinya.

~Biodata Penulis~

Perkenalkan nama saya Bernadetha Adristi Kurniawan, bisa dipanggil Adristi. Saya Lahir di Bandarlampung, 20 Oktober 2006. Saya mempunyai hobi membuat puisi dan menulis novel. Saya adalah siswi kelas 9 di SMP Fransiskus Tanjungkarang, Bandarlampung. Saya dapat dihubungi melalui e-mail [email protected] atau WA 082235858941. Sekian terima kasih.