Adinda trisaeni nur sabrina

hidup untuk menulis history diri untuk mengabadikan setiap cerita yang pernah terjalani. ...

Selengkapnya
Navigasi Web

Montir Psikopat Pembawa Kunci Inggris

Di tengah jalanan hutan yang sepi, tiba-tiba motor yang aku tumpangi mogok, dan aku melihat di sebuah batang pohon hutan terdapat papan yang bertuliskan "MONTIR 10 Meter ➡️" (tapi arahnya masuk ke dalam hutan)

“akhh sial! Buat ke rumah nenek aja kenapa harus ada kejadian kek gini segala sih” protesku sendiri

Dan aku pun terpaksa mengikuti petunjuk tersebut (karena langit mulai gelap sepertinya tidak lama lagi magrib, dan rumah nenekku juga masih jauh dan tempatnya pelosok) dengan melewati banyak pohon besar dan rumput yang tinggi-tinggi

"Kayaknya, jalan ini udah lama ngga pernah di lewatin deh" batinku.

Namun entah lah, rasanya kaki ini seakan berjalan semaunya sendiri, meskipun pikiranku ragu akan tindakan nekatku ini, aku memberanikan diri untuk terus melangkah masuk ke dalam hutan yang agak lebar. dan ketika aku mungkin telah berada di 10 meter sesuai papan petunjuk tadi, aku melihat sebuah rumah kecil di sela-sela pohon yang besar, dan aku pun mulai mendekati rumah tersebut ,mengucapkan salam dan berkata

"Apakah benar di sini ada montir?" Dan tak ada jawaban.

“Haloooo apakah ada orang?? “ teriakku kecil. Dan masih tidak ada jawaban

Lalu aku pun mencoba mengetuk pintu usang itu dan...ternyata tidak di kunci! aku pun segera masuk ke dalam rumah kecil yang di dalamnya terlihat remang-remang itu, dan ketika aku sudah masuk ke dalam rumah tersebut tiba-tiba "brakkkk" pintu tertutup, dan aku pun mulai panik dan mencoba membuka kembali pintu tersebut.

Namun pintu itu seolah-olah terkunci rapat, meski sekeras apa pun usahaku untuk membukanya, pintu itu tetap tertutup rapat, dan aku mulai menyadari jika hari mulai berganti gelap dan mulai saat itu semuanya terasa janggal dan menyeramkan. Aku mulai ketakutan, dan menangis di depan pintu sambil berteriak

“Tolongggg! tolong aku terkunci disiniiii”

Di dalam rumah kecil itu rasanya pengap, bau lapuk mulai menyengat dihidungku, mungkin bau itu di sebabkan lumut-lumut yang menghiasi dinding dan lantai kayu rumah kecil yang hanya memiliki satu ruangan ini, ruangan ini terlihat kosong, hanya terdapat satu meja besar yang memiliki rak di bagian bawahnya ,dan kursi kayu yang sudah lapuk, dan...tunggu, aku melihat sebuah pigura usang di samping meja tersebut, aku mulai tertarik, karena ruangan mulai agak gelap, dengan cepat kuhapus air mataku dan mulai mendekati pigura tersebut, dan ternyata terdapat sebuah foto keluarga berwarna hitam putih (agak buram) yang terdiri dari ayah yang sedang membawa kunci inggris besar, ibu dan 2 orang anak perempuan yang sepertinya kembar. Dan ekspresi mereka datar semua!

“Foto siapakah ini??apakah foto ini milik si montir ??"aku pun mulai bertanya tanya sendiri.

dan aku pun mulai penasaran dengan isi di dalam rak meja di sampingku, ketika aku hendak menyentuh rak meja tersebut tiba2 "brakkk" "wusshhhh" pintu rumah terbuka dan angin berhembus kencang masuk ruangan, aku pun kaget dan langsung melupakan rasa ingin tahuku atas isi rak tersebut dan mulai berlari kecil menuju keluar rumah, namun ternya di luar rumah hari sudah berganti malam, hutan semakin gelap, kabut putih tipis terlihat di mana2 ini menyeramkan!! Aku pun tanpa pikir panjang berlari ke arah jalan yang tadiku lewati dengan perasaan parno, dan tak lama aku berlari, jalan raya yang gelap pun mulai terlihat.

“Kurang sedikit lagi" batinku.

namun aku merasa ada yang mengikutiku dari arah belakang, aku pun menoleh ke belakang dan mendapati sesosok laki2 yang berdiri tidak jauh berada di belakangku.

Dan sesosok laki-laku itu mirip dengan foto laki-paki yang tadi aku temukan dengan membawa kunci inggris besar yang kini....berlumuran darah ???dan ketika orang itu mendekat tiba-tiba mataku buram, dan menangkap bayang2 sesosok laki-laki pembawa kunci inggris itu kini sedang menyeretku kembali ke dalam hutan ,aku melihat cairan merah kental yang banyak di tanah bekasku diseret seketika kepala bagian bawahku terasa begitu berdenyut ngilu, sangat sakit yang membuat kepalaku semakin pusing dan mataku mulai terasa aneh, buram dan semakin buram, dan aku mulai mengerti, bahwa setelah ini mungkin jiwaku yang penasaran ini akan menyusuri seluruh penjuru hutan ini untuk mencari jawaban atas semua yang masih menjadi pertanyaanku, dan tak lagi kembali kepada raga yang tak berdaya ini..

*TAMAT*

cerpen by _adhisabrina lamongan,26/04/2023.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post