Adinata arya nugraha

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Merencanakan masa depan

Merencanakan masa depan

Merencanakan masa depan

Membuat kesimpulan berdasarkan bacaan

Rencana saya setelah lulus smp, saya berencana melanjutkan sekolah ke sma 105 atau 58 dan belajar dengan sungguh-sungguh agar meraih cita-cita

Seandainya aku sudah masuk ke sma, setelah lulus aku rencana ingin melanjutkan kuliah dan mengambil jurusan pelayaran karena saya tertarik dengan dunia maritim dan ingin bekerja di bidang tersebut.

Seandainya Kalau ada rencana yang tidak tercapai, saya akan tetap semangat dan mencari alternatif lain, seperti masuk ke sekolah pelatihan pelayaran atau jurusan lain yang masih berhubungan dengan laut dan transportasi.

Teks 1: negeri 5 menara

Teks 2: laskar pelangi

Aku membaca dua teks yang memiliki tema serupa—tentang merancang masa depan. Teks pertama menceritakan tentang seorang anak bernama Alif yang berhasil meraih prestasi akademik gemilang dan mendapatkan kesempatan untuk melanjutkan pendidikan ke SMA terbaik di Bukittinggi. Ia memiliki impian besar: kuliah di UI atau ITB, bahkan ingin melanjutkan studi ke Jerman seperti idolanya, B.J. Habibie. Namun, keinginannya tidak serta merta disambut dengan dukungan dari orang tuanya, terutama sang ibu (Amak), yang lebih menginginkan Alif melanjutkan ke madrasah. Bagi Amak, madrasah adalah simbol dari harapan dan cita-cita yang ia miliki sejak lama. Pertentangan ini menjadi konflik batin bagi Alif yang harus memilih antara mengikuti kata hati atau memenuhi harapan orang tua.

Di sisi lain, teks kedua menyoroti seorang tokoh yang tengah menyusun rencana hidupnya secara matang. Ia memusatkan perhatian pada dua minat utama: bulu tangkis dan menulis. Ia memutuskan untuk menjadikan dua bidang itu sebagai fokus utama dalam rencana masa depannya, yang disebutnya sebagai "rencana A". Ia juga mempersiapkan "rencana B", sebagai bentuk rencana cadangan jika rencana utama gagal. Sikapnya sangat sistematis dan ilmiah, sebagaimana anjuran dari buku-buku pengembangan diri yang ia baca. Ia pun terinspirasi oleh sosok bernama Lintang, seorang anak kampung cerdas yang membakar semangat dan membuka wawasan teman-temannya untuk bercita-cita lebih tinggi, melampaui batas yang selama ini mereka kenal.

Dalam perjalanan hidupku sendiri, aku membayangkan bagaimana jika aku berada di posisi Alif. Mungkin aku akan melakukan pendekatan yang tenang dan penuh rasa hormat kepada orang tuaku. Aku akan mencoba menjelaskan pentingnya mengikuti passion dan rencana hidupku, sambil meyakinkan bahwa nilai-nilai agama tetap bisa aku jaga di sekolah umum. Karena bagiku, masa depan tidak semata-mata ditentukan oleh tempat belajar, tapi oleh kesungguhan dalam belajar dan berusaha.

Aku juga menyadari, meskipun benar bahwa masa depan adalah milik Tuhan, manusia tetap memiliki kewajiban untuk merencanakan dan berusaha sebaik mungkin. Perencanaan adalah bentuk ikhtiar dan bukti tanggung jawab terhadap hidup. Tuhan pun menyukai orang-orang yang bersungguh-sungguh dan tidak menyerah pada nasib semata.

Dalam hidupku sendiri, aku sudah menyusun rencana A dan B. Rencana A-ku adalah menjadi seorang arsitek, karena aku menyukai menggambar dan merancang bangunan. Aku ingin masuk jurusan IPA dan kemudian melanjutkan ke fakultas teknik arsitektur. Namun, jika rencana itu tidak berjalan sesuai harapan, aku sudah menyiapkan rencana B, yaitu menjadi desainer interior atau animator—bidang lain yang juga dekat dengan kreativitas dan seni.

Tentu saja akan ada halangan di jalan. Bisa jadi aku menemui kesulitan dalam pelajaran, kekurangan biaya, atau kehilangan motivasi di tengah jalan. Tapi aku percaya, dengan semangat, kedisiplinan, dukungan keluarga, serta lingkungan yang mendukung, semua tantangan bisa diatasi. Yang penting adalah tetap melangkah, tetap berusaha, dan tidak mudah menyerah.

Yang akan membantuku mencapai semua rencana itu adalah tekad, kerja keras, dan keberanian untuk bermimpi besar. Seperti Alif dan Mahar, aku ingin menjadi pribadi yang berani menentukan arah masa depan, bukan hanya menunggu takdir yang datang.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post