Pada saat menjelang lebaran saya merasa bahagia dan sedih, bahagianya saya adalah bisa ketemu sama saudara yang jauh dan semuanya berkumpul untuk saling memaafkan, dan sedihnya saya adalah harus meninggalkan bulan suci yang penuh makna ini yaitu bulan Ramadan pada malam sebelum lebaran Saya sangat bersemangat untuk takbiran bersama teman saya hingga larut malam.

   Pada keesokan harinya setelah selesai salat Ied saya pun langsung meminta maaf kepada kedua orang tua saya setelah meminta maaf kepada orang tua, saya pun disuruh makan dulu sebelum keliling di sekitar rumah, di saat makan Saya merasa sangat bahagia dan senang karena bisa makan begitu banyaknya daging yang lezatt

   Pada saat selesai makan saya pun bersama keluarga saya langsung keliling sekitar rumah untuk saling meminta maaf kepada tetangga, setelah itu saya mengajak semua teman saya untuk berkumpul di mushola biasa yang selalu menjadi tempat kumpul, setelah semuanya berkumpul kami pun saling memaafkan atas kesalahan yang pernah dibuat, selesai meminta maaf kami pun berbincang sedikit, setelah itu kami pulang ke rumah masing-masing, sesampainya di rumah saya lanjut bersiap-siap untuk pergi ke Bogor yaitu kampung saya yang tidak terlalu jauh dan bisa dibilang lumayan dari rumah saya, sesampainya di sana kami dan saudara saling meminta maaf, setelah itu berbincang sedikit, dan setelah itu kami istirahat hingga waktu 15.00 WIB, setelah itu kami siap-siap pulang ke rumah, pada waktu 16.00 WIB kami pun berangkat untuk pulang, sesampainya di rumah kami sangat capek dan lelah karena nyampe rumah sudah pukul 21.00 WIB, malam itu pun saya langsung tidur dengan perasaan damai, Saya bersyukur bisa melewati hari lebaran dengan penuh cinta, kebersamaan, dan kehangatan keluarga, meski lelah, semua itu terbayar dengan senyum dan pelukan orang-orang tercinta. lebaran memang bukan hanya soal makanan atau baju baru, tapi soal hati yang kembali suci, hubungan yang kembali efrat, dan kenangan yang tak akan pernah terlupa.