NEGERI 5 MENARA
Alif, yang berasal dari kampung kecil di pinggir Danau Maninjau, Sumatera Barat, harus meninggalkan kampung halamannya untuk belajar di Pondok Madani. Di sana, ia bertemu dengan lima santri lainnya, yaitu Raja dari Medan, Said dari Surabaya, Dulmajid dari Sumenep, Atang dari Bandung, dan Baso dari Gowa. Mereka menjadi sahabat dekat dan membentuk kelompok yang mereka namai "Sahibul Menara".
Keenam santri ini memiliki mimpi yang besar dan berbeda-beda, namun mereka memiliki satu tujuan bersama: untuk menggapai dunia dan mencapai kesuksesan setelah lulus dari Pondok Madani. Mereka mendengarkan kata-kata motivasi dari seorang ustad yang berbunyi "Man Jadda Wajada" (siapa yang berusaha, pasti akan berhasil).
Keenam santri tersebut belajar keras dan saling mendukung satu sama lain dalam perjalanan mereka menuju mimpi. Mereka belajar tentang kebersamaan, persahabatan, dan pentingnya berusaha untuk mencapai tujuan.
Pesan Moral:
Film ini menyampaikan pesan tentang pentingnya memiliki mimpi, berusaha keras, dan saling mendukung dalam mencapai tujuan. Novel ini juga menunjukkan bahwa mimpi, sekecil apapun, dapat menjadi kenyataan jika kita tidak menyerah dan terus berusaha.
Resensi film
1. Judul: Negeri 5 Menara
2. Pengarang: Ahmad Fuadi (novel), film diadaptasi dari novel tersebut
3. Penulis Naskah: Salman Aristo
4. Editor: Sastha Sunu
5. Ilustrasi Musik: Thoersi Argeswara
6. Sutradara: Affandi Abdul Rachman
7. Tema: Perjuangan, pendidikan, dan persahabatan
8. Tokoh dan Perwatakan:
•Alif: Tokoh utama, cerdas, gigih, dan bermimpi tinggi
•Said: Teman Alif, lucu dan setia kawan
•Dulmajid: Bijaksana dan tekun
•Raja, Atang, Baso: Masing-masing memiliki karakter kuat yang saling melengkapi
9. Alur: Campuran (maju-mundur)
10. Latar (3):
•Pondok Madani (pesantren fiktif di Ponorogo)
•Sumatera Barat (kampung halaman Alif)
•Inggris, Mesir, dan Amerika (cita-cita kelima sahabat)
11. Amanat:
•Jangan pernah menyerah pada mimpi
•Pendidikan bisa mengubah hidup
•Persahabatan adalah kekuatan
12. Sinopsis:
Film ini menceritakan perjalanan Alif yang awalnya ingin masuk sekolah negeri namun akhirnya masuk pesantren atas kehendak ibunya. Di sana, ia bertemu lima sahabat yang memiliki mimpi besar. Mereka menyebut diri sebagai "Sahabat Menara" dan selalu menyemangati satu sama lain dengan semboyan "Man Jadda Wajada" – siapa yang bersungguh-sungguh pasti berhasil.
13. Kelebihan:
•Cerita yang inspiratif dan menggugah semangat
•Visual sinematografi yang indah
•Musik yang mendukung suasana emosional
14. Kekurangan:
•Beberapa adegan terasa lambat
•Pengembangan karakter pendukung kurang mendalam
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar