Asmaraloka Dari Ibu
Sosok ibu patut kita apresiasi akan perjuangannya. Mengandung selama 9 bulan dan bertaruh nyawa demi melahirkan sang buah hati. Bahkan Rasulullah SAW menyebut ibu sebanyak tiga kali ketika ditanya siapakah yang paling berhak aku lakukan dengan baik. Sungguh mulia dan istimewa sosok ibu.
Ibu merupakan seseorang yang selalu ada dalam garda terdepan ketika kita membutuhkannya. Dia rela memberikan waktunya untuk mendidik dan membesarkan sang buah hati. Bahkan dia telah kehilangan sebagian hartanya demi membelikan keperluan anaknya.
Saya yakin, dibalik tokoh- tokoh sukses pasti selalu ada sosok pendukung di baliknya. Terutama sosok ibu yang selalu mendukung usaha dan niat baik anaknya. Kasih sayang dan kelembutan hatinya akan selalu terkenang.
Aku jadi teringat dengan ibuku yang tanpa letih bekerja seraya mendidikku. Aku tahu mendidik anak sepertiku bukanlah hal yang mudah. Aku sedikit bandel terutama ketika masih kecil. Namun, ibuku berhasil mendidikku dan menjadikanku pribadi yang lebih baik lagi.
Bahkan, semejak kecil aku selalu dibiasakan untuk membaca. Aku sangat bersyukur akan hal itu. Karena kini aku telah merasakan manfaatnya. Dari membaca aku semangkin tertarik untuk mencoba menulis.
Awalnya aku sampaikan kepada ibuku kalau aku punya niat ingin menulis. Ternyata, ibuku mendukung penuh. Dia membantu dan membenahi setiap kesalahan dalam menulis yang ku buat. Memang pada awalnya hasil karyaku sangat jauh dari kata bagus. Bahkan antara satu kalimat dengan yang lainnya tidak nyambung.
Suatu saat aku mulai percaya diri dengan karyaku. Hingga aku mengirimkannya untuk mengikuti lomba. Lomba pertama ku ikuti, hasilnya jauh dari ekspektasiku. Aku terus kalah dalam beberapa lomba. Hingga aku merasa pesimis dan merasa usahaku selama itu sia- sia.
Namun pada akhirnya, berkat ibuku yang telah mendukung dan mengajarkanku, kini tulisanku sudah lebih baik. Meskipun masih jauh dari kata baik. Aku masih butuh banyak belajar dari ibuku yang selalu menjadi penulis di sela waktunya.
Dia sudah banyak memiliki karya. Dari situlah inspirasiku untuk menjadi sepertinya. Dia ajarkanku untuk belajar dari kesalahan. Sehingga aku dapat terus berkembang dan menghasilkan beberapa tulisan yang lebih baik dari sebelumnya.
Dari situlah aku belajar. Tak harus sempurna di awal. Yang terpenting ada niat dan usaha untuk berkembang. Aku sangat bersyukur karena telah diperkenalkan dengan Literasi semenjak aku masih kecil. Karena dampak positifnya sangat terasa bagiku.
Aku sangat berterimakasih kepada ibuku karena telah mendidikku dengan baik. Aku juga berterima kasih karena telah memperkenalkanku dengan aksara semenjak aku masih kecil. Hal itu sangat berguna bagiku, terutama untuk sekarang ini.
Itulah sosok ibu. Selalu mendukung dan membantu apapun yang disukai oleh sang buah hati, selama itu baik. Ibu telah bertaruh nyawa, memberi waktu, dan kasih sayang. Ibu tak akan pernah membawa anaknya ke jalan yang salah. Mereka tahu apa yang terbaik bagi kita.
Maka dari itu, sayangilah ibumu. Jangan pernah sedikitpun kalian menggores hatinya. Karena sesungguhnya itu dosa yang teramat besar. Jagalah dirinya dan buatlah dirinya tersenyum Bahagia dan bangga. Karena kasih sayang ibu sangat besar.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar