TBM Ruang Ilmu Rafa
Bulan lalu, tepatnya Senin, 22 September 2025, aku mendapat tugas dari guru Bahasa Indonesiaku untuk membuat sebuah karya poster informatif tentang TBM (Taman Bacaan Masyarakat). Awalnya aku berpikir tugas itu akan mudah, tapi setelah kupikir lagi, aku ingin membuatnya sebaik mungkin. Aku ingin membuat sesuatu yang bukan hanya bagus di kertas, tetapi juga punya makna. Karena itu, aku memilih untuk mengangkat tema TBM—tempat sederhana yang sering dianggap biasa, padahal punya peran penting dalam meningkatkan minat baca di lingkungan sekitar.
Ketika mulai membuatnya, aku membayangkan sebuah TBM di sudut kampung, dengan dinding penuh rak buku, suara anak-anak yang membaca, dan suasana tenang yang membuat siapa pun ingin membuka lembar demi lembar buku. Dari sinilah cerita ini bermula.
“TBM Ruang Ilmu Rafa”
Hari itu matahari tidak terlalu terik. Angin lembut bertiup di halaman rumahku ketika aku menatap poster TBM yang baru saja kuselesaikan. Poster itu penuh warna—biru, merah, dan merah muda—mengelilingi tulisan besar “TBM” di bagian tengahnya. Setiap warna punya makna, setidaknya bagiku: biru untuk harapan, merah untuk semangat, dan merah muda untuk kepedulian.
Aku ingat betul isi dari TBM yang kutulis di poster itu. Tujuan TBM sangat jelas: meningkatkan minat baca, menyediakan ruang positif untuk belajar, dan memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar. Sederhana, tapi penting.
Di bagian lain, aku menuliskan syarat bagi siapa saja yang ingin datang ke TBM: harus sopan, menjaga kebersihan, tidak ribut, tidak membawa alat berbahaya, dan tidak merusak fasilitas. Syarat-syarat itu muncul setelah aku membayangkan bagaimana seharusnya sebuah TBM dijaga bersama oleh masyarakat.
Aku juga menuliskan ruang lingkupnya, yang menggambarkan bahwa TBM adalah ruang baca terbuka yang bisa digunakan siapa saja. Di bawahnya ada kegiatan TBM, seperti membaca buku di tempat, peminjaman buku, dan diskusi kecil. Aku membayangkan anak-anak duduk melingkar sambil mendengarkan cerita dari buku dongeng, atau remaja yang sibuk memilih novel favorit.
Tak lupa, aku menuliskan ketersediaan buku: novel, buku cerita, buku pengetahuan, majalah, komik, dan berbagai bacaan lain. TBM yang lengkap selalu mampu menarik siapa pun yang lewat di depannya.
Di pojok poster, aku menulis jam operasional, yaitu Senin–Jumat pukul 08.00–16.00 dan Sabtu–Minggu pukul 09.00–15.00. Di bawahnya tertera alamat lengkap TBM, yaitu Jl. Selamat Raya No. 18, Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat 19753. Meski itu hanyalah alamat contoh untuk poster, aku membayangkan sebuah bangunan sederhana berdiri di sana—pintunya terbuka untuk siapa saja yang ingin belajar.
Setelah semua selesai, aku menempelkan hasil karyaku di dinding kamar. Aku memandanginya lama. Tanpa kusadari, aku membuat cerita sendiri tentang TBM yang selama ini hanya kutahu dari buku.
TBM itu seperti rumah kecil bagi pengetahuan. Tempat di mana siapa saja boleh datang—anak kecil, remaja, bahkan orang tua. Mereka datang bukan hanya untuk membaca, tetapi untuk menemukan imajinasi, menambah wawasan, dan menenangkan pikiran. Dan poster yang kubuat hari itu, meski sederhana, terasa seperti undangan untuk masuk ke dunia itu.
Aku tersenyum. Mungkin tugasku memang hanya membuat poster TBM. Tapi bagiku, TBM bukan lagi sekadar tema tugas. Ia berubah menjadi gambaran masa depan: tempat di mana buku kembali dicintai, di mana membaca menjadi kebiasaan, dan di mana masyarakat saling belajar tanpa batas.
Dan semuanya dimulai pada hari Senin itu — 22 September 2025, ketika aku menuliskan tiga huruf besar di tengah kertas: TBM
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan

Komentar
Wah gambarnya bagus sekali, coba nanti ikut lomba