Rafa Azam Alfiyan

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
NEGERI 5 MENARA

NEGERI 5 MENARA

Hari ini tepatnya Senin, 10 November saya menuliskan kembali apa yang sudah saya tonton dari film dengan judul Negeri 5 Menara yang sempat minggu kemarin di tonton bersama du kelas

📘 Identitas Novel “Negeri 5 Menara”

Judul: Negeri 5 Menara

Pengarang: Ahmad Fuadi

Penerbit: Gramedia Pustaka Utama

Tahun Terbit: 2009

Jumlah Halaman: 423 halaman

Kota Tempat Terbit: Jakarta

Kategori: Novel inspiratif, pendidikan, dan religi

Harga (perkiraan): Rp 95.000 – Rp 110.000

Ukuran Buku: 13,5 × 20 cm

🎬 Identitas Film “Negeri 5 Menara”

Judul Film: Negeri 5 Menara

Sutradara: Affandi Abdul Rachman

Produser: Aris Sulistyono, Handi Mulya

Editor: Cesa David Luckmansyah

Penulis Naskah: Salman Aristo & Affandi Abdul Rachman (diadaptasi dari novel karya Ahmad Fuadi)

Durasi Film: ±117 menit

Pemain dan Tokoh:

Alif Fikri – diperankan oleh Ikhsan Ramli (remaja) dan David Chalik (dewasa)

Raja Lubis – Donny Alamsyah

Atang – Gazza Zubizareta

Said – Arifin Putra

Dulmajid – Andrika Fedianto

Basman – Ernest Samudera

Ustaz Salman – Ikang Fawzi

Genre: Drama, pendidikan, religi, inspiratif

Produksi: Million Pictures & Kompas Gramedia Studio

Tahun Rilis: 2012

🌟 Unsur Intrinsik Film “Negeri 5 Menara”

Tema:

Perjuangan menuntut ilmu dan meraih cita-cita melalui keyakinan, kerja keras, dan doa.

Tokoh Utama:

Alif Fikri

Tokoh Tambahan:

Raja, Said, Atang, Dulmajid, Basman, para ustaz, dan keluarga Alif.

Latar Tempat:

Pondok Madani di Jawa Timur, Maninjau (Sumatera Barat), dan tempat-tempat impian para sahabat.

Latar Waktu:

Sekitar tahun 1980–1990-an.

Alur:

Campuran (maju–mundur).

Konflik:

1. Konflik batin Alif – Alif kecewa karena tidak bisa masuk SMA negeri dan harus mengikuti keinginan ibunya masuk pesantren.

2. Konflik penyesuaian diri – Alif merasa sulit beradaptasi dengan kehidupan pesantren yang penuh disiplin dan aturan ketat.

3. Konflik perjuangan cita-cita – Alif dan sahabatnya berjuang keras mewujudkan impian mereka untuk sukses dan menjelajahi dunia, meski banyak rintangan.

Amanat / Pesan Moral:

1. Siapa yang bersungguh-sungguh pasti akan berhasil (Man jadda wajada).

2. Pendidikan adalah jalan untuk mengubah masa depan.

3. Persahabatan dan semangat pantang menyerah dapat membawa kesuksesan.

🌍 Unsur Ekstrinsik Film “Negeri 5 Menara”

Latar Belakang Pengarang:

Ahmad Fuadi adalah seorang penulis dan jurnalis asal Sumatera Barat. Ia pernah menempuh pendidikan di pesantren dan juga di luar negeri. Pengalamannya di pesantren menjadi inspirasi utama novel dan film ini.

Nilai Sosial:

Film ini menonjolkan nilai kebersamaan, disiplin, gotong royong, dan semangat belajar tinggi di kalangan santri.

Nilai Budaya:

Menggambarkan budaya pesantren di Indonesia yang sarat dengan nilai religius, sopan santun, dan kemandirian.

Nilai Religius:

Mengajarkan pentingnya doa, keikhlasan, dan keyakinan kepada Allah dalam mencapai cita-cita.

📝 Sinopsis Film “Negeri 5 Menara” (±220 kata)

Film Negeri 5 Menara menceritakan kisah seorang remaja bernama Alif Fikri yang memiliki cita-cita tinggi untuk menjadi seperti tokoh idolanya, B.J. Habibie. Ia ingin melanjutkan sekolah ke SMA negeri di Bandung, namun keinginan itu tidak disetujui oleh ibunya. Sang ibu justru ingin Alif menimba ilmu agama di sebuah pesantren bernama Pondok Madani di Jawa Timur.

Dengan berat hati, Alif akhirnya menurut. Di awal masa pendidikannya, ia merasa kecewa dan ingin menyerah karena kehidupan pondok yang sangat disiplin dan jauh dari bayangannya. Namun, perlahan semuanya berubah ketika ia bertemu lima sahabat baru: Raja, Said, Atang, Dulmajid, dan Basman. Mereka menamakan diri sebagai Sahabat Menara, karena sering berkumpul di bawah menara masjid sambil menatap langit dan berjanji akan mengejar impian mereka ke seluruh dunia.

Kata-kata “Man jadda wajada” dari ustaz mereka menjadi semangat utama dalam menghadapi segala tantangan. Setelah bertahun-tahun berjuang, doa dan kerja keras mereka membuahkan hasil — masing-masing berhasil menggapai cita-cita dan tersebar di berbagai negara.

Film ini sarat dengan pesan moral bahwa kesuksesan tidak datang dengan mudah. Diperlukan tekad kuat, doa, dan semangat pantang menyerah untuk mencapai impian, seberapa pun jauhnya.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post