Terlewatkan
Pagi itu, matahari tersenyum malu di balik awan tipis, menyambut kami yang berdiri tegak di lapangan sekolah untuk mengikuti upacara bendera. Barisan siswa bagaikan ombak yang tenang, tertib, dan penuh semangat. Aku, sebagai anggota PMR, berdiri di sisi lapangan — bukan hanya sebagai penonton, tapi sebagai penjaga kehidupan.
Namun, di tengah khidmatnya suara pembina upacara yang mengalun seperti lantunan doa, mataku menangkap sosok teman yang tubuhnya goyah seperti daun diterpa angin. Dalam sekejap, ia jatuh ke tanah. Tanpa pikir panjang, aku berlari menembus lautan manusia, jantungku berdentum sekeras genderang upacara. Bersama teman-teman PMR, aku memapahnya menuju UKS, tempat kecil yang menjadi pelabuhan bagi mereka yang sedang sakit. Kami memberi pertolongan dengan sepenuh hati, seolah sedang merawat bunga yang hampir layu agar kembali mekar.
Setelah kondisinya mulai membaik, aku segera kembali ke lapangan. Saat itu, upacara sertijab OSIS tengah berlangsung. Panas matahari seolah menari di atas kepala, membakar kulit namun tidak memadamkan semangat kami. Di sisi lapangan, kami berdiri tegak seperti pohon yang tak gentar diterpa angin, bersiaga jika ada yang memerlukan pertolongan.
Tak lama kemudian, salah satu peserta upacara mulai tampak lemas. Aku segera melangkah cepat, langkahku menembus panas yang menggigit. Kami bekerja tanpa banyak bicara, seperti bayangan yang selalu mengikuti cahaya — diam, tapi selalu ada. Keringat bercucuran di wajah, namun hati terasa sejuk karena bisa membantu orang lain.
Di tengah gemuruh tepuk tangan saat upacara sertijab berakhir, aku hanya tersenyum kecil. Aku mungkin tidak berdiri di tengah barisan, tapi tugasku tak kalah penting. Hari itu aku belajar bahwa menjadi anggota PMR bukan sekadar memakai slayer, melainkan tentang keberanian untuk menolong, bahkan ketika dunia sibuk merayakan hal lain.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar