Evaluasi Pelaksanaan Program UKS di Sekolah
Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) memiliki peran penting dalam menjaga dan meningkatkan kesehatan peserta didik. Berdasarkan hasil kuesioner yang saya sebarkan kepada 15 siswa di sekolah, diketahui bahwa hampir semua siswa (13 dari 15 orang atau sekitar 87%) mengetahui fungsi dan tujuan UKS. Mereka memahami bahwa UKS bukan hanya tempat untuk beristirahat saat sakit, tetapi juga tempat belajar tentang pentingnya pola hidup bersih dan sehat.
Dalam pelaksanaannya, kegiatan UKS di sekolah melibatkan banyak pihak. Dari hasil angket, 9 siswa (60%) menyebut bahwa guru pembina UKS dan petugas PMR paling sering terlibat dalam kegiatan UKS, sementara 4 siswa (27%) menyebut peran OSIS dan 2 siswa (13%) menyebut pihak puskesmas yang sesekali datang untuk pemeriksaan kesehatan. Hal ini menunjukkan bahwa UKS dijalankan secara kolaboratif dengan berbagai elemen sekolah.
Dari segi fasilitas, ruang UKS di sekolah kami terbilang cukup baik. Berdasarkan hasil pengamatan dan tanggapan siswa, tersedia 3 tempat tidur, 1 alat tensimeter, kotak P3K lengkap, serta obat-obatan ringan seperti antiseptik dan obat pereda nyeri. Namun, 6 siswa (40%) menganggap fasilitas tersebut masih perlu ditambah, terutama dalam hal alat medis sederhana seperti masker, plester, dan kain kasa.
Respon siswa terhadap kegiatan UKS juga cukup positif. 11 siswa (73%) menyatakan bahwa mereka merasa terbantu dengan keberadaan UKS, terutama ketika sakit di sekolah atau cedera kecil saat olahraga. Namun, 4 siswa (27%) merasa UKS belum terlalu aktif dalam melakukan penyuluhan kesehatan atau kegiatan rutin seperti pemeriksaan gigi dan berat badan. Menurut mereka, kegiatan seperti itu hanya dilakukan beberapa kali dalam satu semester.
Manfaat yang dirasakan dari adanya UKS juga cukup signifikan. Berdasarkan hasil kuesioner, 10 siswa (67%) merasa bahwa UKS membuat mereka lebih sadar untuk menjaga kebersihan diri dan rajin mencuci tangan. Sementara 5 siswa (33%) mengatakan UKS membantu mereka merasa aman karena tahu ada tempat yang bisa menolong saat sakit mendadak. Dengan begitu, UKS benar-benar berperan dalam memberikan rasa nyaman di lingkungan sekolah.
Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa UKS di sekolah kami masih memiliki beberapa kekurangan. Sekitar 8 siswa (53%) mengeluhkan tidak adanya petugas khusus yang selalu berjaga di ruang UKS, 5 siswa (33%) menilai alat kesehatan masih terbatas, dan 2 siswa (14%) menganggap ruang UKS terlalu sempit. Hal-hal ini menjadi bahan evaluasi agar UKS bisa lebih optimal dalam memberikan pelayanan.
Saya pribadi berharap kegiatan UKS ke depan bisa lebih aktif dan menarik. Misalnya dengan membuat program “Jumat Sehat” atau “Cek Kesehatan Bulanan”, agar siswa tidak hanya mengenal UKS saat sakit saja, tetapi juga bisa belajar tentang pentingnya menjaga kesehatan sejak dini.
Dengan dukungan guru, siswa, dan pihak kesehatan, UKS dapat menjadi pusat edukasi kesehatan yang mendorong terciptanya lingkungan sekolah yang bersih, aman, dan sehat bagi semua.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar