Cerita ini adalah tulisan pertama yang aku tulis, tapi terlamabat mempostingnya. Semoga kalian suka dengan tulisan pertama saya.

Hari pengambilan rapot akhirnya datang juga. Waktu itu aku deg-degan karena takut nilainya tidak meningkat. Tapi setelah sampai di sekolah bareng Mama, Ibu Mustika bilang kalau nilainya meningkat. Aku sangat senang. Tapi masih ada hal yang aku khawatirkan yaitu untuk mengikuti OSN Matematika di liburan nanti. Karena itu, selama liburan aku banyak belajar biar lebih siap.

Di pertengahan liburan, OSN akhirnya dilaksanakan. Aku berangkat pagi-pagi ke sekolah. Teman-teman lain yang ikut lomba sudah ada di sana. Kami sudah akrab karena sering belajar bareng di ekskul. Sebelum dimulai, kami semua menunggu sambil belajar dan menceritakan pengalaman masing-masing. Waktu ujian kami cuma berlima dengan 2 pengawas jadi suasananya sangat sepi dan sunyi. Soalnya susah-susah jadi bikin pusing, tapi aku tetap ngerjain sebisanya. Ada yang bisa dijawab dengan yakin dan ada yang aku ragu.

Beberapa hari kemudian, hasilnya diumumkan. Namaku ternyata tidak masuk daftar pemenang. Sempat kecewa sih, soalnya aku sudah belajar lumayan banyak. Tapi orang tuaku bilang, walau kalah aku sudah berusaha dengan baik, dan itu juga penting bagi mereka. Jadi aku pun tetap senang karena bisa dapat pengalaman baru dan tahu hal-hal yang harus diperbaiki kalau ada lomba lagi. Kalau suatu saat ada lomba lagi, aku akan mencobanya dengan persiapan yang lebih matang.

Malam sebelum masuk ke tahun ajaran baru, aku takut sekali kalau perkenalannya tidak bagus. Aku juga takut teman sekelasnya tidak ramah. Tapi sekarang aku senang di kelas baruku, aku juga suka dengan pelajaran matematika di kelas 9, bahkan di kelas ini pun aku terpilih menjadi selebrasi—padahal aku belum pernah menjadi pengurus apapun dari SD. Pokoknya aku sangat suka di kelas 9, walaupun kadang aku juga rindu teman-teman di kelas 8.