Qorinatul barkah

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Santri untuk negri

Menjadi Santri Untuk Negri

Oleh: Qorinatul Barkah

Aku adalah anak pertama dari dua bersaudara. Dari gelar anak pertama aku balajar bahwa seorang kakak harus bisa menjadi panutan bagi adik-adiknya. Bagaimana pun caranya seorang kakak harus bisa memberi contoh baik untuk adiknya. Walaupun hal itu tidak mudah untuk menjalankannya. Seperti halnya yang saat ini kujalani. Menjadi mahasiswi tadris bahasa inggris sejujurnya hal yang tak kuinginkan dan tidak pernah kupikirkan sebelumnya. Karna menurutku bahasa inggris adalah bahasa tersulit dari bahasa lainnya. Beda tulisan akan memberi makna yang beda pada kalimat tersebut.

Program Studi tadris bahasa inggris adalah saran dari ibuku. Karena menurutnya Prodi yang menantang. Meski ibuku tidak terlalu menguasai bahasa inggris. Dia suka tantangan, berbeda denganku yang tidak suka sama sekali yang namanya tantangan.Sempat mau menyerah tapi sudah terlanjur pasrah. Setelah kupikirkan kembali, ternyata keinginanku berubah seolah ada isyarat jika aku pasti bisa dan aku harus belajar untuk menerima keadaan. Aku juga berusaha dan tetap berdoa. Salah satu usahaku adalah dengan cara pergi ke kampung inggris di Pare, Kediri. Disana aku banyak belajar tentang vocabulary dan cara pengucapannya. Di sana aku hanya mengambil program 1 bulan sekaligus mengisi waktu luang sebelum aku masuk kuliah. Setelahnya aku harus kembali pulang untuk mempersiapkan menghadapi PBAK (Pengenalan Budaya Akademi Kemahasiswaan) yang harus memiliki mental dan fisik yang kuat.

Sejatinya waktu sebulan untuk belajar dari basic itu tidak cukup. Karena waktu sebulan itu sangatlah singkat bagi pemula. Tetapi meski hanya satu bulan di Pare aku sudah merasa ada perubahan walau sedikit. Hal itu sangat mempengaruhi karakterku untuk berbahasa inggris. Di sana wajib membiasakan berbicara bahasa inggris agar daya ingat bisa tetap melekat di otak. Tidak hanya belajar di Pare, Kediri. Sebelumnya aku sempat belajar di Pondok Pesantren Annuriyyah, tepatnya di daerah Rambipuji, Jember sejak MTs (Madrasah Tsanawiyyah) hingga MA (Madrasah Aliyah). Di sana aku dihadapkan dengan banyak rintangan. Tetapi, berkah banyak belajar dari banyaknya masalah yang kuhadapi, diri ini tak kendor dengan rumitnyamasalah yang diberikan. Dan betapa banyak peraturan yang telah aku patuhi.

Berbagai macam orang yang aku hadapi, dari berabagai sifat ,usia dan daerah yang pastinya berbeda dengan yang aku cari. Menjadi santri juga bukan hanya mengaji dan belajar ilmu agama tetapi juga belajar bagaimana caranya menghormati dan bertoleransi. Di sana aku diajarkan bagaimana caranya menghargai satu sama lain,dan aku di ajarkan bagaimana caranya menerima dan bersyukur atas segala nikmat yang telah tuhan beri. Tidak hanya itu, di sana juga diajarkan bagaimana caranya mengontrol emosi supaya tidak menjadi orang pemarah dan keras hati.

Begitu banyak pelajaran yang aku terima selama menjadi santri walaupun sempat ingin berhenti tetapi dengan penuh semangat dan percaya diri aku bangkit dan bisa melewatinya dengan senang hati. Walaupun banyak lika liku yang telah terjadi ,tetapi aku bersyukur telah ditakdirkan menjadi seorang santri. Sebagai seorang santri aku tidak boleh lelah untuk mengaji dan belajar demi menciptakan generasi bangsa yang hebat serta bermartabat. Aku harus bisa menjadi contoh atau suritauladan yang baik untuk anak-anak negri yang mungkin banyak saat ini meraih prestasi tetapi masih belum bisa mensyukuri.

Generasi muda yang hebat tak akan pernah patah semangat dan selalu percaya diri. khususnya untuk para santri yang sedang mengabdi dan mengaji kepada para kyai . Aku akan terus bekerja keras demi masa depan yang cerah dan tetap mengharap ridho kyai dan sang ilahi. Maka dari itu mari, berlomba-lomba belajar untuk menjadikan anak negeri menjadi generasi muda yang aktif, kreatif, inovatif dan tetap dalam lingkup positif. mencegah generasi muda dari hal-hal yang negatif dan tidak bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain.

Profil Penulis

Memiliki nama lengkap Qorinatul Barkah. Lanyah dipanggil qorin. Lahir di jember, 7 januari 2005.Saat ini masih kelas XII di MA.Annuriyyah, Kaliwining, Jember.

Menulis bagi saya bukan kesenangan semata ,tetapi mengasah keterampilan saya untuk mewujudkan karya buku. Karna dengan menulis kisah itu ada selamanya. Penulis dapat dihubungi di WA: **(censored)**. Email: **(censored)**

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post