Part -7
Hanna membuka lembaran selanjutnya. Masih kosong. Untuk kemudian, muncul tiba-tiba sebuah kalimat diatasnya.
Aku kesepian. Jangan, jangan berteman denganku!
Kali ini, mereka mengernyitkan dahi bingung.
“Gimana sih? Katanya mau berteman, kok sekarang malah ngga boleh sih?” keduanya mengernyitkan dahi keheranan.
“Hush!” Hanna menyikut Qilla pelan. Mengingatkan keberadaan hantu Aisha di hadapan mereka.
Aku tak berguna. Dianggap sampah. Tak bernilai.
“Hantunya insecure deh,” celetuk Qilla.
Tak ada yang menyayangiku. Mereka kejamm! Kejamm!
Sebaris kalimat muncul kembali di lembaran berikutnya.
Hanna membalik kembali ke halaman berikutnya. Tak kunjung muncul tulisan di atasnya. Qilla dan Hanna mendongak,
“Hah? Hantunya kemana Han? Kok pergi ngga bilang-bilang sih, kaya jelangkung aja. Datang tak diundang, pulang tak diantar,” Celetuk Qilla.
“Namanya juga hantu. Masa mau pamitan dulu sih,” sahut Hanna seraya beranjak dari duduknya.
“Yuk ah, balik ke kamar aja,” Qilla menyambut uluran tangan Hanna. Membawa buku bersampul putih ajaib yang ditinggal begitu saja oleh pemiliknya.
Keduanya sibuk dengan pikiran masing-masing setibanya di kamar. Tak kunjung terlelap tidur. Susah sekali membujuk mata untuk kembali memejam.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
hantunya ramah
Iyaa dongg, baikk kann, wkwk:D