Qonita Husna Zahida

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Part -21

“Hai Lynda!” Hanna menyapa Lynda yang terbaring lemah di ranjang.

Ia hanya mengangguk lemah. Kondisinya mulai berangsur-angsur membaik.

“Mm, itu beneran kamu yang nyuri laptop kak Fiona?” Dhiva bertanya hati-hati.

“Iya,” ia mengangguk perlahan. Wajahnya menampakkan raut penuh penyesalan.

“Kenapa?” Hanna menaikkan sedikit alisnya heran.

“Aku, aku ngga sadar,” jawabnya patah-patah.

“Maksudmu?” Dhiva bertanya. Keningnya berkerut heran.

“Aku mengidap penyakit kleptomania,” Lynda berusaha menjelaskan.

“Aku ngga bisa jelasin ke kalian tentang penyakit itu, yang jelas aku bener-bener ngga sadar pas ngambil laptop kak Fiona. Kalian tahu kan aku juga punya laptop? Ngapain harus ngambil?” Lynda menjelaskan.

“Apa penyakitmu itu ngga bisa diobati?” Hanna bertanya prihatin.

“Entahlah,” jawab Lynda lesu.

“Lalu, apa yang membuatmu jujur pada kak Fiona? Kalo kamu emang ngga sadar, kamu bisa mengembalikan tanpa sepengetahuan kak Fiona kan?” Dhiva bertanya menyelidik.

“Iya, kamu juga sambil nangis waktu itu. Teriak-teriak ketakutan. Memangnya kenapa sih?” Hanna ikut penasaran. Bertanya sebelum Lynda sempat membuka mulutnya.

Lynda terisak pelan. Ia berusaha mengendalikan emosinya saat ini.

“Aku, aku,….” Belum selesai ia bercerita, tiba-tiba…

“AAAAAAAAAAAAAA! AMPUNNNNNNN!” Lily berteriak. Kencang sekali. Matanya yang membulat kaget segera ditutupnya dengan kedua belah telapak tangan.

Hanna dan Dhiva menatap sekeliling. Huh! Hantu Aisha!

Duhh, ngapain ganggu dia sih Aishaaa? Dia baru sadar tahu!

Bodo amat

Ihh! Kamu ngga mau dia pingsan lagi kann?!

Apa yang terjadi, sesuai dengan perkataan Dhiva. Tak kuat menahan rasa takutnya, ia pingsan tak sadarkan diri. Lagi.

Tuh kan!

Kali ini, Hanna mendecak sebal. Menatap prihatin Lynda yang jatuh pingsan kembali dihadapannya.

Dia harus diberi pelajaran!!!

Maksud kamu apa? Nyuri laptop kak Fiona?

Tepat sekali! Itu tak bisa dibiarkan!

Aishaaa! Tau ngga sih? Dia itu penderita kleptomania tahu!

Dhiva berseru gemas. Berteriak dalam hati.

Kleptomania?

Ternyata, hantu Aisha tak mengetahuinya!

Iyaaa, aku masih belum tahu persisnya sih, pokoknya penyakit itu membuat dia secara ngga sadar nyuri sesuatu!

Huh! Aku tak percaya! Jangan membual dihadapanku!

Hantu Aisha pergi meninggalkan kami. Menghilang begitu saja.

“Huh! Malah dibilang bohong lagi!” Dhiva mendengus kesal.

“Dasar hantu keras kepala!” Hanna mengepalkan tangannya geram.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post