Qonita Husna Zahida

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Part -2

“HAN! HANNAAA!” Chika berteriak kencang. Rupanya, hantu itu sedikit terusik dengan kehadiran keduanya. Cuek menampakkan diri dihadapan Chika.

“Ngga usah takut Chi, selama kita ngga ganggu dia, dia bakal diem kok,” Hanna berusaha bersikap tenang.

Dia mulai membiasakan diri bertemu hantu-hantu dengan berbagai macam karakter di asrama ini. Meski baru sebulan tinggal di asrama, gangguan yang sering menimpanya itu sedikit membuatnya berpengalaman menghadapi situasi ini.

“Ya udah deh, cepetan kamu sampein dia Han, tanya disembunyiin dimana alqurannya Qilla. Aku ngga mau lama-lama disini,” Raut wajahnya masih tegang. Mencengkeram lengan Hanna kuat-kuat.

Hanna menghampiri hantu itu perlahan. Meninggalkan Chika yang terpaku di depan pintu. Menggigit bibir cemas, dengan sejuta perasaan yang sulit digambarkan.

Tak tahu harus melakukan apa, Hanna malah duduk dihadapan hantu cantik itu. Wajahnya tenang, tak ada rona ketakutan sama sekali. Hantu itu meliriknya tajam. Lantas tiba-tiba menghilang begitu saja meninggalkannya. Mengabaikan alqurannya yang tertinggal.

“Hantunya baik banget deh, ngga usah ngomong udah ngerti maksud aku,” Hanna tersenyum meraih alquran yang tergeletak dihadapannya. Dibiarkan terbuka begitu saja.

Bergegas ia menghampiri Chika yang berdiri menunggunya. Menyodorkan alquran milik Qilla, yang sempat dibaca hantu cantik tadi.

“Kok bisa sih Han?” Chika mengerutkan dahinya heran. Mereka berdua telah berjalan bersisian menuju kamar asrama.

“Entahlah, mood hantunya lagi baik mungkin,” Hanna menjawab selintas.

“Eh, iya kamu kan tadi belum bilang, kenapa nyuruh aku nemuin hantu itu,” Ia menoleh teringat sesuatu.

“Jadi, tadi pas lagi beres-beres kamar, aku kaget denger suara Qilla yang teriak kenceng banget. Kamu tahu dia punya penyakit jantung kan? Nah, aku takut dia tiba-tiba kambuh gitu,” Hanna menganggukkan kepalanya mengiyakan.

“Dia nangis di kasurnya, katanya barusan habis kejar-kejaran sama hantu yang muncul trus hilang, muncul lagi, hilang lagi, ngerebutin alquran kesayangan Qilla. Tiba-tiba tuh hantu muncul didepan mukanya, ngerampas alquran yang lagi dibaca sama dia. Jadinya aku langsung nyari kamu Han, kamu kan bisa liat mereka. Takut kenapa-napa Qillanya,” jelas Chika panjang lebar.

“Usil banget sih, tuh hantu. Masa iya manusia diajak kejar-kejaran? Hanna memberengut kesal.

“Eh, tapi masa iya sih Han? Kejar-kejaran sama hantu? Tadi itu aku bener-bener ngga mikir apa-apa lagi. Langsung percaya aja sama omongannya, panik nyariin kamu,” kali ini, Chika menoleh tak percaya.

“Bisa jadi Chi, udah jelas kan seminggu ini mereka usil banget gangguin orang seasrama?” Hanna mengajukan pendapatnya.

“Iya juga sih, heran kenapa hantu-hantu itu hobi banget ngusilin kita setiap hari. Pasti udah ada yang nganggu mereka,” Chika bertopang dagu memikirkan serangkaian kejadian yang telah menimpa mereka akhir-akhir ini.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

ini ceritanya mereka jadi ghost buster atau gimana sih?

07 Aug
Balas

haaa? maksudnyaa?

07 Aug



search

New Post