Qonita Husna Zahida

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Part -16

Setelah mengucapkan kalimat itu, hantu Aisha pergi begitu saja. Entahlah, apa yang akan di lakukannya saat ini.

Hanna dan Dhiva saling bertatapan heran. Memandang sekeliling. Untunglah, tak ada yang memperhatikan mereka tadi. Keduanya memutuskan bertanya kepada salah satu kakak senior setibanya di asrama.

“Hallo kak Sherina,” Hanna dan Dhiva melambaikan tangan, menghampiri.

“Haii!” Kak Sherina tersenyum manis.

“Mmm, kita boleh tanya sesuatu ngga?” Dhiva bertanya ragu-ragu.

“Iya? Kenapa?” Alisnya sedikit terangkat.

“Kakak kenal hantu Aisha ngga?” Pertanyaan itu terlontar begitu saja dari mulut Dhiva.

“Apa? Hantu?” Kak Sherina bertanya kaget.

“Eh, oh salah kak. Maksud kami, penghuni asrama ini, enam tahun yang lalu. Namanya Aisha,” Hanna meralat pertanyaan Dhiva.

Sejenak, wajah kak Sherina menegang. Namun, ia buru-buru menghapus kekagetannya dan bersikap normal kembali.

“Lah kalian ini kok aneh-aneh aja. Enam tahun lalu kan udah lama banget, ngapain dibahas?” Kak Sherina tampak kesal.

“Mmm, jadi arwah Aisha masih gentayangan kak, sampe sekarang,” Dhiva menambahkan. Hanna menyikutnya pelan. Duh, kok jujur banget sih?

“Kalian ini! Zaman gini masih percaya sama hantu?” Kak Sherina tampak malas menanggapi.

“Bukan gitu kak, kita dapet tugas reportase tentang profil alumni yang berprestasi. Kita mau jadiin Aisha sebagai bahan reportase,” Hanna menjelaskan lebih baik. Memutar otak. Mencari sebuah alasan yang lebih baik.

“Siswa berprestasi lain kan masih banyak? Dahlah, aku sibuk!” Kak Sherina memutus perbincangan begitu saja. Bergegas pergi dari hadapan mereka yang menatap kebingungan.

“Aduhh, gimana si? Jangan terlalu bar-bar dong Va,” Hanna melipat tanganya kesal.

“Hehhe, maaf Han. Tadi aku bingung banget sih mau jawab apa,” Dhiva meringis pelan.

“Hmhh, ya udahlah sekarang kita balik ke perpus aja! Siapa tau ada yang bisa kasih informasi disana!” Hanna kembali memutuskan.

Mereka berjalanan beriringan menuju perpustakaan. Sayangnya, petugas perpustakaan sudah tak duduk di tempatnya lagi. Sudah sore. Waktunya pulang.

Mereka memutuskan kembali ke kamar. Mandi, ataupun rehat sejenak sebelum datang aktivitas malam. Di ruang belajar.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post