Qonita Husna Zahida

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Part -12

Hanna mengerjap-ngerjapkan matanya perlahan. Silau. Ruangan bernuansa putih bersih. Ia menoleh, Liessa terbaring di sebelah ranjangnya. Mengapa ia bisa ada disini? Bukankah ini ruang kesehatan?

Seingatnya, terakhir ia sedang bertanding bola basket di lapangan. Gentar menatap sosok hantu tinggi. Berbadan besar. Berkulit hitam. Memandang beringas. Tangannya terulur bersiap mengangkapnya.

Hanna udah sadar!

“Siapa?” Batin Hanna kaget. Menoleh ke samping. Ternyata, hantu Aisha, dan… siapa? Dhive atau Dhiva?

Aku Dhive

“Eh?” Ia masih bingung membedakan sosok Dhiva dan Dhive. Kembaran dengan dua status yang jauh berbeda.

Semoga cepat sembuh

Telepati antara mereka berjalan lancar. Hanna cukup menjawabnya lewat gumaman dalam hati. Tanpa di curigai sekiditpun oleh siapa saja.

Omong-omong, aku pingsan karena apa?

Kaget habis liat hantu.

Dia siapa sih? Serem banget.

Hantu kiriman.

Haaa? Emangnya aku disantet?

Mungkin. Hantu itu hantu yang sama dengan hantu yang membuat salah satu penghuni asrama ini tewas enam tahun yang lalu.

Aduhhh, siapa yang ngirim?

Aku tak tahu. Yang jelas, dia teman dekatmu.

Motifnya?

Dendam kesumat.

Huh, pengkhianat banget sih. Temen deket kok nusuk dari belakang!

Hanya ada satu cara agar usahanya tak berhasil. Dia tidak akan dapat membunuhmu.

Apaaa?

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post