Part -10
Liessa teman sebangkuku tiba-tiba menghampiri kami. Ikut mengobrol dan berkenalan dengan Dhiva. Tentu saja, Liessa hanya menganggap hanya ada Dhiva di hadapannya.
…
Dhiva adalah tipikal orang yang supel, periang, dan baik hati. Membuatnya segera di terima di kelas ini. Tak ada yang tahu bahwa ia tinggal di asrama ini bersama arwah saudara kembarnya, kecuali Hanna. Satu-satunya penghuni asrama Senandung Malam yang memiliki kemampuan itu. Tapi itu dulu, sebelum tahu jika Dhiva ternyata memiliki kemampuan yang serupa.
Hanna baru tersadar esoknya. Jika Dhiva memiliki kemampuan melihat para hantu. Mana mungkin, ia tidak indigo jika mengetahui keberadaan saudari kembarnya, begitu pikir Hanna. Hal itu, membuat hubungan pertemanan mereka semakin erat.
Bedanya, kini Dhiva masih belum seberani Hanna saat bertemu mereka.
“Kamu kok bisa ngga takut sih Han?” Dhiva bertanya saat mereka sedang asyik menonton pertandingan basket di pinggir lapangan.
“Hm? Takut apa?” Hanna menoleh sejenak.
“Liat mereka,” sahut Dhiva.
“Oh, kalo itu sih, aku dapet saran dari sahabatku pas SMP, yang sama-sama indigo,” jawab Hanna.
“Jadi, aku berusaha melawan rasa takutku sendiri, kalo ketakutanku itu ngga mendasar. Misalnya ketemu salah satu dari mereka. Nah, Mereka juga salah satu makhluk yang Allah ciptain kan? Trus, ngapain takut? Mereka ngga akan ganggu kalo mereka ngga merasa terusik oleh sesuatu.” Hanna menjeda penjelasannya sejenak.
“Takut sama bencana, atau serigala itu wajar. Asalkan rasa takut itu ngga berlebihan, sampe ngga mau pergi ke kebun binatang misalnya, atau ngga mau ke pantai karena takut ada tsunami.” Sambung Hanna kemudian.
Dhiva mengangguk-ngangguk paham.
“Coba aja deh, ntar pasti kamu bakal ngga takut lagi,” Saran Hanna.
“Yak, bisa kucoba, makasihh yaa,” Dhiva tersenyum. Senang mendapat solusi atas rasa takutnya selama ini.
“Bawa air ngga Va?” Hanna bertanya.
“Ngga bawa, tunggu bentar ya aku suruh Dhive ambilin di kamar,” Dhiva menoleh pada Dhive yang setia di sisinya.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar