Nestapa (3)
Ruangan itu serba hitam sejauh mata memandang. Kulihat oma sedang duduk takzim di atas kursi. Santai membaca al-quran. Oma memendangku riang. Tersenyum memanggilku mendekat.
Sore itu aku menghabiskan waktu bersama oma. Berbincang bersama hingga takzim membaca al-quran. Tak ada apapun disana, kecuali aku, oma, dan sepasang meja dan kursi. Selain itu, hitam. Tanpa celah cahaya apapun. Hitam tak berbentuk, tak dapat diraba, tak dapat dirasa. Entah dimana, yang kutahu ini bukanlah tempat yang biasa kukenali.
Hingga oma mengucapkan kalimat itu.
“Sampai bertemu lagi Zidya, oma pergi dulu ya,”
“Berbakti kepada orang tua, ingat selalu nasihat-nasihat oma.”
“Omaa, jangan pergii! Aku ikutt!” Aku berteriak kencang-kencang.
Sekelilingku berubah menjadi taman yang indah. Tiba-tiba saja, warna hitam pekat itu tergantikan dengan pemandangan yang terhampar elok dihadapanku.
Oma mengulurkan tangannya padaku. Setelah sebelumnya menoleh, tampak berpikir ragu.
Yess! Aku bergumam senang. ku raih segera tangan putih itu. Wajahnya bermandikan cahaya. Lembut bersinar. Berpendar-pendar menggambarkan semburat kebahagiaan.
Namun, sepersekian detik sebelum aku genap meraih tangannya, seakan diseret oleh sesuatu, oma menghilang dari hadapanku, meninggalkanku yang terdiam membisu. Pilu.
“Arghhh!” Aku berteriak kencang. Menatap kecewa kepergian oma.
Dimeja itu, saksi bisu pertemuanku dengan oma, sebuah kotak cantik berwarna putih teronggok begitu saja, sebelum aku sempat meraihnya,
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Wah, sengaja nih. Lanjutt..
biar penasaraan, hihihiii..:v
Lanjut kak. Seru.......
Shiapp, ntar aku lnjtn lgi yaaa:v