Dengki Itu Membutakan (3)
Ayah segera menarik Fio menghindari amukan Jhissa. Menggendong tubuhnya yang terkulai lemas dikecam serangan batin dan fisik. Sekujur tubuhnya berkeringat dingin. Sembari tetap merapalkan doa-doa rukyah, tatapan mataku mengiringi langkah ayah Jhissa yang tertatih membopong Fio menuju kamarnya.
Disaat aku sudah mulai lemah merapalkan doa-doa, tak kuat lagi mengusir jin yang tega merasukinya, keajaiban itu menghampiri. Keadaannya berangsur-angsur pulih. Perlahan, ia mulai sadar dari serangan mengerikan keduanya hari ini.
Tiba-tiba, tubuhnya limbung tak kuat menopang tubuhnya sendiri. Dengan sigap, aku segera menangkap tubuhnya, sebelum berdebam jatuh ke lantai. Seraya membimbingnya untuk merebahkan diri di atas tempat tidur.
Aku mengusap lembut rambut panjangnya. Kupandangi lekat-lekat wajah cantiknya. Tak ada lagi wajah beringas itu, kini tersisa wajah tirusnya lemah memandang kami semua bingung. Ada apa ini? Mengapa semua resah menatap dirinya? Bahkan mama menangis terisak di pundak ayah.
“Aku..aku kenapa ma?” Rintihnya pelan. Ia menatap sekujur tubuhnya yang memerah.
“Serangan keduamu hari ini nak,”
Jhissa menghembuskan napasnya perlahan. Ia paham kalimat risau ayahnya itu. Hanya ia tak paham, mengapa harus selalu begini? Bukankah keluarganya sudah rutin memanggil ustadz Salman untuk merukyahnya? Dirinya beringsut mendekati kaca yang tergantung di samping tempat tidurnya.
Tangannya pelan meraba wajah cantiknya. Berpuluh luka kecil berontak ingin segera diobati. Ia meringis kesakitan. Sebelum akhirnya pingsan tak sadarkan diri.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
lanjuttt, kak! oya, kenapa gk semuanya 1 bab sih? jadi penasaran akuh
Biar pembacanya ga bosenn, kan panjang tuh ceritanya naff:p
klo seru gk bakal bosen :D
hehhee, iya jga si
W
X,Y,Z, slesaii