Cerdas Bergadget_Game (1)
Di era digital yang serba mudah dan cepat ini, sebaiknya kita tetap menjadi pribadi yang cerdas dalam menggunakan gadget. Gadget adalah sebuah alat elektronik yang dapat digunakan seseorang untuk mempermudah aktivitasnya. Seperti komputer, handphone, laptop, dll. Sebutan bagi orang yang sangat identik menggunakan internet dalam kehidupan sehari-hari adalah netter.
Generasi yang yang lahir disaat teknologi gadget dan internet baru mulai muncul, adalah generasi Millenial. Generasi ini lahir pada tahun 1980 – 1997. Setelah generasi millenial, ada pula generasi yang cukup gandrung dengan game dan media sosial, yang disebut sebagai generasi Z. Yaitu generasi yang lahir ditahun 1995-2010. Generasi selanjutnya adalah generasi Alpha, mereka sudah mengenal Smartphone bahkan sejak baru lahir. Generasi ini, lahir ditahun 2010-2024. Mereka lahir disaat teknologi semakin maju dan canggih.
Salah satu sarana yang dapat kita temui dalam gadget adalah game. Game memang memiliki beberapa manfaat, namun tetap saja dengan banyaknya konten-konten yang kurang baik seperti konten kekerasan, ponografi, dan hal buruk lainnya, maka kita harus bisa memilah dan memilih mana game yang baik untuk dimainkan.
Biasanya, game dimainkan untuk sekadar refreshment, menghilangkan bosan serta penat. Namun lama-kelamaan, kebiasaan bermain game dapat mengakibatkan seseorang menjadi lupa waktu dan meninggalkan kewajiban-kewajiban lainnya. Sehingga menimbulkan ketergantungan yang berlebihan atau kecanduan terhadap game yang disebut adiksi. Tentu saja, jika tidak dihindari, kecanduan game ini dapat merugikan diri sendiri dan merusak masa depan.
Adiksi adalah perilaku ketergantungan terhadap konsumsi sesuatu, yang mengganggu fungsi kontrol keseharian seseorang. Menurut seorang ilmuwan bernama Dr. Douglas A. Gentile, Ph.D, seseorang dikatakan mengalami Gangguan Patologis (Kecanduan/Adiksi) jika ia telah menghabiskan waktu lebih dari 15 jam untuk game.
Menurut WHO, kecanduan game ditetapkan sebagai gangguan mental, jika seseorang mulai menampakkan 3 gejala yaitu, seseorang tidak bisa mengendalikan kebiasaan bermain game, seseorang mulai memprioritaskan game di atas kegiatan lain, dan seseorang terus bermain game meski ada konsokuensi negatif yang jelas terlihat. 3 gejala ini harus terlihat 1 tahun sebelum diagnosa dibuat. Hal ini berlaku pada game offline, maupun online.
Ternyata, kecanduan game juga berpengaruh pada fisik kita. Ia disebut RSI (Repetitive Strain Injury). Yakni, cedera pada persendian akibat ketegangan pada otot kerena aktivitas yang dilakukan terus menerus dalam waktu yang lama. RSI ini, dapat terjadi pada radang jari tangan, nyeri tulang belakang, dll.
Ada beberapa penyebab kecanduan game pada anak maupun remaja. Yakni, minimnya pengawasan dari orang tua, berlebihan saat melepas penat, merasa terkekang di dunia nyata, dan erasa bebas di duna maya. Jangan sampai, kita menganggap game hanya satu-satunya hiburan.
Untuk menghidarinya, beberapa hal yang dapat dilakukan adalah, bermain game setelah selesai semua tugas dan tanggung jawab, ikuti aturan yang telah ditetapkan oleh kedua orang tua, cukup 1 jam saja waktu durasi bermain game, dll. Jika kita sudah merasa kecanduan game, maka kita harus melakukan beberapa hal berikut, seperti bertamasya, olahraga, serta melakukan berbagai aktivitas lain.
Sebelum kita bermain game, kita harus melakukan 2C terlebih dahulu. Yaitu Cermat dengan konten, dan cek dulu ratingnya. Rating game adalah pengklarifikasian game berdasarkan konten game dan kelayakan usia yang boleh memainkannya. Yuk Cerdas Bergadget!
NB: Tulisan ini adalah hasil rangkuman dari buku @CerdasBergadget
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Hai kak :)
Hallo :)