Puspa lalita Ramadhani

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
BAB 4 Kisah Si Doyan Makan

BAB 4 Kisah Si Doyan Makan

BAB 4

Ingin Jajan Tapi Serba Mahal

Sejak kecil, aku suka sekali makan. Aku pun suka jajan karena rasanya mulut ingin selalu mengunyah. Saat mamaku pergi ke minimarket, aku sering nitip jajanan sama mama. Setiap aku pulang sekolah, aku juga sering membawa pulang jajanan. Biasanya kentang goreng. Kalau lagi ingin yang lain, aku ganti jajanan telur gulung atau siomay.

Salah satu makanan yang aku suka adalah ayam geprek. Jadi aku sering beli. Kalau minumannya, aku senang rasa taro cheese. Kadang, tidak cukup sekali aku membelinya. Pernah sampai tiga kali, lho! Maklum, soalnya memang kesukaanku. Aku pun sering pergi ke warung untuk membeli kue atau cemilan. Mulai dari wafer, crackers, stick, makanan berselai, sampai kacang kemasan.

Karena kebiasaanku, mama lalu menasihati untuk jangan jajan melulu. Lebih baik uangnya ditabung. Pernah, aku ingin sekali makan cireng. Itu tuh makanan yang dibilang aci digoreng. Sayangnya, mama melarang jajan.

Ya sudah, akhirnya aku pun berpikir, kenapa tidak membuat sendiri? Cara membuat cireng ternyata mudah. Bahannya terdiri dari tepung tapioka, bawang putih, garam, kaldu bubuk dan daun bawang. Bahan-bahan ini dicampur jadi satu. Saat digoreng, cireng buatanku rasanya renyah. Sekali buat cireng, aku langsung berhasi. Tanpa gagal sama sekali

Aku pun senang dengan es mambo atau es dalam kemasan plastik. Di sekolah, es mambo dijual dengan berbagai rasa. Ada rasa anggur, jeruk, strawbery dan ada teh. Untuk mengirit uang jajan karena aku sering membeli, lalu aku bikin es mambo sendiri. Sari melon dan air teh aku masukkan dalam kantung plastik es yang sudah dibeli sebelumnya. Saat sudah membeku, rasanya enak, dingin dan seger.

Oh ya, sebenarnya aku hobi masak. Cuma, aku jarang masak kalau tergoda jajanan serba online. Melalui smartphone, tinggal pesen aja. Nggak perlu keluar rumah. Makanan favorit aku nggak jauh-jauh dari menu ayam, yakni mulai dari ayam goreng tepung sampai ayam geprek. Tentu dilengkapi dengan kentang goreng. Mantap deh, pas dicolek sambal.

Setiap hari pergi ke sekolah, aku dapat uang jajan Rp. 10.000. Jika sedang tidak sempat sarapan di rumah, aku biasanya memesan nasi uduk. Harga nasi uduknya Rp. 5.000. Itu berarti sudah setengah uang jajan aku. Kalau aku makan, sisa uangnya jadi Rp. 5.000.

Mulailah aku pikir-pikir ternyata semua harga makanan itu mahal, kalau dibandingkan dengan uang jajan aku. Padahal, aku masih ingin jajan ke minimarket dekat rumah saat liburan sekolah. Sepertinya, aku memang harus belajar membuat jajanan sendiri.

Suatu hari, aku membuat cilok. Aku ingin membuatnya ‘kaya abang-abang jualan’ di depan sekolahan. Pertama kali buat, aku sempat nggak yakin bakal jadi. Eh ternyata aku langsung bisa!

Hasilnya bagus dan enak banget pas dicoba. Saat membuat cilok yang kedua kalinya, aku mulai berkreasi. Aku mengisi bagian dalam cilok dengan telur dan cabe. Caranya mudah. Telurnya aku rebus. Cabenya aku uleg. Sesuai dengan rencana, isi dalam ciloknya itu ada isi telur rebus dan cabe.

Ternyata sempat nggak mulus membuatnya. Saat dijadikan bulatan cilok isi cabe, awalnya seperti gagal. Pas mau dibentuk bulat, agak licin dan ada airnya. Ya sudah, aku tetap coba berulang kali. Hmm, saat sudah matang, rasanya enak banget. Cilok yang tadinya aku kira gagal, ternyata enak dimakan begitu saja. Nggak pakai bumbu kacang saja, sudah enak banget.

Keinginan membuat makanan biasanya juga muncul saat aku merasa bosan. Nggak tahu kenapa, inginnya makan. Kalau di rumah sedang nggak ada masakan, akhirnya aku berinisiatif untuk membuat nasi goreng. Aku sangat suka nasi goreng dengan tingkat kepedasan tinggi. Ya mumpung di rumah ada sambal dan telor di rumah. Sreng.., sreng…, aku langsung beraksi di dapur. Walaupun cuma nasi goreng sederhana pakai telor, rasanya enak banget. Buatanku sendiri.

Makanan lain yang pernah aku buat adalah seblak. Aku membuatnya dengan tambahan ayam, krupuk, telur sama mie. Bahannya, seadanya saja. Haha, tapi yang ini niatnya mau bikin seblak. Eh malah jadinya seperti mie instant telor biasa. Bumbu seblaknya nggak terlalu terasa. Nggak apa-apalah, namanya juga baru belajar.

Ya begitulah, aku yang hobi makan ini akhirnya mulai berkreasi untuk membuat makanan sederhana sendiri di dapur rumah. Semua itu berawal aku ingin sekali jajan, tapi uang jajan terbatas dan segalanya serba mahal,menurutku. Kalau kamu bagaimana, teman?

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Sip

09 Aug
Balas



search

New Post