Suasana Sekolah Yang Dirindukan
SUASANA SEKOLAH YANG DIRINDUKAN
Sudah hampir empat semester sudah kita melaksanakan pembelajaran dari rumah atau daring. Yang seharusnya di pagi hari sekitar setengah 6 kita harus sudah bersiap untuk berangkat ke sekolah, belajar hingga jam 3 sore, dan sekarang kita hanya bisa belajar seharian di rumah masing masing. Dari pagi jam 7 sampai jam 1 menatap layar laptop maupun smartphone, tidak bisa bertemu teman, dan tidak bisa bercanda gurau seperti dahulu disaat sebelum adanya pandemi.
Pembelajaran daring disaat ini memunyai pengaruh positif maupun negatif. Contoh negatifnya adalah menambahnya kebutuhan peralatan untuk sekolah, internet dan device yang mumpuni contohnya, materi yang diajarkan oleh bapak ibu guru pun tidak selalu bisa dimengerti oleh siswa siswi yang dikarenakan gangguan koneksi, dan gangguan suara bising dari keluarga dirumah. Di lain sisi, pengaruh positif dari pembelajaran dirumah ini yaitu siswa siswi bisa dekat dengan keluarga disepanjang harinya karena tidak perlu keluar untuk ke sekolah.
Dan disaat seperti ini muncul rasa rindu dihati kecil saya, yang mengatakan bahwa saya rindu akan situasi yang ada di sekolah. Situasi yang saya maksud adalah dimana saat bapak ibu guru menerangkan materi yang ada di papan tulis, saya dan teman teman saya memperhatikan dengan seksama, situasi seperti itu saya rindukan karena dimana saat bapak ibu guru menerangkan materi, saya dapat dengan mudah dapat memahami isi materi yang disampaikan. Dan juga situasi dimana semua teman saya bermain dikelas saat guru tidak masuk mengajar, kami sekelas bermain seperti tidak ada peraturan, dimana ada yang bermain dengan handphonenya, bernyanyi dan sampai ada yang jalan jalan keluar kelas. Saya saat itu mengikuti anak anak yang bermain ke keluar kelas, disana ada Dendy, Dheva, Gathan, Yusril, Faros, Pintara, Idham dan tentunya ada saya. Kita berjalan jalan menyusuri setiap sisi disekolah untuk mengetahui jalan dan ruangan apa saja yang ada disekolah kami dan pasti pemberhentian terakhir kami adalah menuju toilet laki laki.
Menurut saya kejadian kejadian seperti itu tidak bisa terulang lagi dimasa pandemi, dimana kita semua membangun kebersamaan, bersenda gurau bersama dan secara tidak langsung kami sedang membangun sebuah ikatan pertemanan. Dan meskipun kita semua masih bisa berkomunikasi dengan menggunakan telefon maupun videocall, rasanya akan tetap berbeda dan tidak seperti berkumpul. Bahkan bertemu dengan guru atau berbicara dengan guru saja kita masih harus menggunakan teknologi jarak jauh. Saya sebagai siswa yang teladan sangat merindukan suasana sekolah tatap muka.
Secara tidak langsung saya bersyukur bisa sekolah tatap muka saat sebelum ada pandemi dan bisa mengenal banyak teman. Dan kita hanya bisa berdoa agar pandemi ini cepat berlalu dan kita semua bisa bersekolah tatap muka dan mendapat uang jajan seperti disaat sebelum adanya pandemi ini, Saya sangat rindu dengan sekolah tatap muka.
BIODATA PENULIS :
Nama ku Pandega Nashwan biasa dipanggil dega. Lahir di Surabaya, 3 April 2004. Aku bersekolah di SMAN 20 Surabaya. Alamat email ku @**(censored)** dan nomor telepon ku **(censored)**
#halamadrid
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar