Dreams Come True
Kita semua pasti mempunyai impian. Omong-omong tentang impian, impian adalah sesuatu yang kita mimpikan dan kita inginkan untuk dimiliki atau terjadi. Sebenarnya, sejak kita kecil sudah diberi tahu agar memiliki impian. Katanya, jika kita memiliki impian, maka masa depan kita akan cerah.
Awalnya aku bercita-cita menjadi polwan. Polwan itu dulu menurutku keren! Sampai-sampai aku mencertitakannya kepada orang tua ku. Saat aku bilang cita-cita ku adalah polwan, mereka sangat mendukungku. Perasaan ku saat itu tentunya bahagia. Aku juga diberikan beberapa nasihat agar cita-cita ku bisa tercapai. Seperti, jangan membaca buku terlalu dekat agar mataku tetap sehat, banyak makan makanan sehat seperti sayur dan buah-buahan.
Namun, beberapa waktu kemudian cita-cita ku berubah. Sebenernya tidak terlalu heran, namanya juga masih anak-anak. Keinginan anak-anak mudah sekali berubah-ubah kan?
Mau tau cita-cita ku berubah menjadi apa? Aku ingin menjadi koki! Entah karena apa alasannya, aku pun tidak tau. Mungkin karena koki bisa memasak apapun yang mereka mau? Saat itu juga sepertinya aku sedang suka sekali memasak! Aku sering membantu ibu ku memasak di dapur saat hari libur. Yaa walaupun sebenernya semakin membuat ibuku kerepotan. Pada akhirnya aku hanya akan di suruh untuk melihat televisi saja sambil menunggu makanan matang.
Waktu terus berputar. Lambat laun, usiaku pun bertambah. Aku mulai tumbuh menjadi seorang remaja. Ternyata cita-cita ku juga berubah! Impian ku yang awalnya ingin sekali menjadi koki, berubah ingin menjadi dokter. Menurutku dokter itu profesi yang sangat keren! Pakaian mereka saja keren. Lebih tepatnya jas yang mereka gunakan. Setelah ku cari tau lebih lanjut, jas yang mereka gunakan bisa disebut "Snelli".
Aku memiliki impian ingin menjadi dokter ketika pamanku memberikan "stetoskop" kepadaku. Aku juga tidak tau mengapa dia memberikannya kepadaku. Katanya sih karena stetoskop itu sudah tidak di pakai lagi. Saat aku bertanya kepada pamanku stetoskop itu asli atau tidak, jawaban yang dia berikan yaitu asli! Aku semakin bahagia karena jawaban pamanku itu.
Sejak kejadian itu, aku sering sekali memainkan stetoskop itu. Saat pulang sekolah, setelah mengerjakan tugas, atau bisa juga saat setelah makan. Aku menggunakan itu untuk mendengar dekat jantung orang lain, termasuk diriku sendiri. Sudah banyak orang yang menjadi korban saat aku bermain dengan stetoskop itu. Bahkan boneka-boneka yang aku punya juga menjadi korban percobaan ku hehe.
Ketika aku bermain dengan stetoskop itu, aku berlagak menjadi seorang dokter professional. Untuk pengganti jas nya, aku biasanya menggunakan pakaian milik ibuku. Hal itu membuat diriku menjadi keren, pikirku dulu.
Sekarang, impian ku pun masih tetap sama. Tidak ada yang berubah. Sedikit pun tidak. Pemikiran ku yang menganggap dokter itu keren juga tetap sama. Aku juga sudah mengetahui betapa beratnya perjuangan menjadi seorang dokter. Katanya, pendidikan dokter itu pendidikan yang paling lama diantara yang lainnya. Biaya yang harus dikeluarkan pun tidak sedikit.
Aku sempat berpikiran negative tentang akankah aku bisa menjadi seorang dokter? Setelah mengetahui proses menjadi dokter, aku menjadi minder. Dengan materi yang bisa dibilang tidak mudah. Apakah aku akan sanggup? Tapi InsyaAllah, dengan tetap berdoa dan ikhtiar, Tuhan memudahkan segalanya. Tetap semangat dalam meraih impian mu! Jika kamu membuat kesalahan, jadikan kesalahan itu sebagai motivasi mu, dan jangan mudah menyerah!
Biodata penulis :
Halo sahabat perkenalkan nama saya Naurah Shireen Ramadhani atau bisa dipanggil Naurah. Lahir di Jember, pada 24 Agustus 2009. Saat ini bersekolah di MTsN 2 Jember kelas IX.
Bisa di hubungi melalui WhatsApp dengan nomor ( **(censored)**atau dengan e-mail ( **(censored)** ) Terimakasih.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar