Hari Petama Sekolah
Hari Pertama Sekolah
Hari ini dimana hari yang ditunggu-tunggu oleh semua siswa untuk mengikuti sekolah setelah libur yang panjang.
"Karina.. buku kamu sudah siap semua belum? juga perlengkapan alat tulis dan seragam sudah siap semua belum?" tanya seorang ibu, yaitu ibu Karina
"Sudah bundaa, sudah siap semua perlengkapan sekolah nya" teriak karina dari dalam kamarnya.
Karina memanggil kedua orang tuanya yaitu Bunda dan Ayah. Karina memiliki orang tua yang lengkap, ada Bunda dan Ayah yang selalu sayang kepada Karina. Karina adalah anak tunggal Karina tidak memiliki Kakak ataupun Adik, oleh karena itu Karina selalu kesepian, tetapi Karina masih mempunyai Bunda yang ada 24 jam untuknya, jadi Karina tidak merasakan kesepian.
Karina anak yang rajin belajar, anak pintar, baik hati, mempunyai hati yang sangat lembut sehingga Karina tidak tega untuk melukai seseorang, siapapun itu. Karina juga anak yang pemalu, jarang berinteraksi, entah mengapa Karina sangat takut untuk berinteraksi dengan orang lain, begitu pun juga dengan saudara Karina sendiri. Karina memiliki postur tubuh lumayan tinggi, dengan rambutnya yang panjang berwarna hitam campur coklat, atau bisa disebut rambut pirang.
Karina berangkat ke sekolah berjalan kaki, karna jarak dari sekolah ke rumahnya tidak begitu jauh, untuk menghemat uang saku Karina juga.
Di depan sekolah, lebih tepatnya depan gerbang sekolah, Karina terdiam dia sedang membayangkan bagaimana jika ia mendapat perlakuan yang sama dengan sekolah yang sebelumnya.
"Bagaimana jika aku akan dibully lagi? bagaimana jika aku mendapat perlakuan yang sama dengan sekolahku yang lama, bagaimana juga jika aku tidak mendapatkan teman, ataupun sahabat" ucap Karina didalam hatinya.
diperjalanan konidor menuju kelas, Karina hanya menatap siswa siswa yang datang bersama teman nya, ada yang sambil bercanda dan ada juga yang baru berinteraksi dengan teman barunya. di dalam lubuk hati Karina, ia sangat sedih mengapa kebahagiaan kecil tidak ada di dalam hidupnya, karina juga ingin main bersama teman-teman, bercanda, tertawa, dan bermain bersama, tetapi hal itu hanyalah khayalan Karina, ia mengganggap hal itu tidak akan terjadi pada dirinya.
Setelah mendapat kelas, Karina masuk kelas unggulan 3, disekolah ada kelas unggulan 1-3, Karina mendapatkan kelas unggulan 3. Karina masuk dengan perasaan tidak enak, hal hal yang terjadi dahulu selalu saja terputar di otak Karina, dimana ia selalu mendapatkan perilaku yang tak pantas, Karina mengabaikan hal itu, Karina akan memulai hidup barunya disekolah yang baru.
Karina duduk di kursi pojok dekat jendela, sambil memasang iPod di telinganya, ia merasa lebih tenang ketika mendengar lagu di iPod tersebut.
Tak lama kemudian ada dua seorang gadis yang menghampiri Karina, terlihat dari mukanya.. mereka mirip seorang Pembully tetapi Karina tetap positif thinking, dua gadis dengan tidak sopan merebut iPod yang digunakan oleh Karina, ternyata dugaan Karina salah, hal itu Karina sudah menduganya pasti peristiwa yang sama akan terulang kembali. Yang Karina rasakan ini sudah biasa, bahkan lebih parah lagi kenapa keadilan tidak berpihak kepada Karina, ia juga ingin merasakan keadilan dalam hidupnya.
"lepaskan, kembalikan iPod ku" ucap Karina kepada dua gadis tersebut.
Dua gadis itu yang satu memiliki berambut panjang dengan warna yang tidak terlalu jelas, seperti campuran warna coklat dan warna kuning, dan yang satu memkliki berambut pendek sepundak dengan warna kuning terang.
Karina bingung apakah boleh sekolah memakai rambut yang warnanya seperti itu.
"Siapa yang menyuruhmu memakai iPod di dalam kelas" ucap gadis yang memegang iPod Karina.
Lalu gadis tersebut yang memegang iPod Karina membuang asal iPod itu kesembarang arah.
Setelah gadis yang tak Karina kenal melempar asal iPod Karina, iPod itu mengenai kepala seseorang yang mempunyai rambut hitam pekat dan panjang, sontak seseorang itu marah kepada dua gadis tersebut, seseorang berambut panjang dan hitam pekat itu, mendorong dua gadis tersebut sehingga kedua gadis tersebut terjatuh.
"Kalau kalian masih menggangu dia 'menunjuk kearah Karina' kalian akan berurusan dengan gue!" ucap tegas seseorang berambut hitam pekat dan panjang.
Dua gadis tersebut lari, dan meninggalkan Karina dan seseorang itu.
"Kamu kenapa?" ucap seseorang tadi kepada Karina.
"T-tidak, aku tidak apa apa, terimakasih sudah menolongku" ucap Karina gugup.
"Tidak masalah bagiku, anak seperti mereka tidak bisa dibiarkan, Oh ya namamu siapa namaku Lia Xellyn, panggil saja Lia" ucap Lia sambil mengulur tangannya kepadaku.
"Namaku Karina Violla, panggil saja Karina" ucap Karina yang membalas uluran tangan Lia.
Kalau dipikir-pikir.. Lia baik hanya mukanya saja yang terlihat judes.
"Apakah aku boleh duduk disebelah kursimu?" tanya Lia kepada Karina
"Boleh sekali.. Duduk saja disini" jawab Karina kepada Lia.
Setelah itu, antara Karina dan Lia, mereka berdua sama-sama canggung, Karina sangat takut untuk memulai bicara, sedangkan Lia bingung ingin berbicara apa, karena Lia sendiri jarang berinteraksi dengan orang.
Dipertengahan mereka yang canggung, Lia memulai pembicaraan.
"Kamu sepertinya datang awal ya?" tanya Lia.
"Eum.. Iya, hari ini aku datang awal" jawab Karina yang sangat gugup dan Karina bingung harus menjawab apa, padahal pertanyaan segampang ini anak TK juga bisa menjawabnya.
"Eum.. oh, iya gitu ya" jawab Lia yang sama sama gugup, entah mengapa Lia gugup, padahal kalau berbicara kepada orang yang tak dikenal lainnya.. Lia sangat lancar.
Dijawab anggukan oleh Karina, karna dia benar benar tidak tahu harus menjawab apa.
"Kamu kesini naik kendaraan apa?" tanya Lia lagi.
"Aku kesini berjalan kaki.. karna jarak rumahku dengan sekolah tidak terlalu jauh.." jawab Karina
dijawab anggukan oleh Lia.
"Kalau kamu?" tanya Karina, entah dari mana Karina mendapatkan nyali untuk berbicara.. bagi Karina Lia anak yang baik maka dari itu Karina berani bertanya.
"Aku diantar oleh Ayahku tadi, menggunakan Mobil, karna Ayahku juga sekalian ingin berkerja.. lagi pula searah juga sekolahku dengan kantor Ayahku" Jawab Lia.
dijawab anggukan oleh Karina, ia tak tahu harus membalas apa, lagi pula bel masuk sudah berbunyi dan kelas yang tadinya hening menjadi bising, karna mungkin orang-orang juga berkenalan dengan teman barunya.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar