Na'ilah Humairah Salsabila

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Bully

Bully

Kejadian kemarin membuat Karina agak takut untuk ke sekolah.

"Hari pertama aku sekolah saja.. sudah seperti itu bagaimana besok, lusa, dan seterusnya?." gumam Karina didalam hatinya.

Tetapi karna kejadian kemarin, Karina sudah memiliki teman sekolahnya, Lia. Sosok perempuan cantik, dan anggun.

"Karina sudah siap belum Nak?." tanya Bunda kepada Karina.

"Belum Bunda, sebentar lagi." jawab Karina.

"Yasudah, nanti kalau sudah siap kedapur saja, kita sarapan bareng-bareng." ucap Bunda.

"Iyaaa bundaa, okee." ucap Karina.

Setelah siap, Karina pun kedapur untuk sarapan bersama.

"Bagaimana sekolah kemarin?." tanya Ayah Karina.

"Baik-baik saja" jawab Karina.

"Tidak ada yang mengganggumu?." tanya Bunda.

"Tidak ada bun.. semuanya jalan seperti biasa." jawab Karina.

"Baguslah, sekolah yang rajin ya nak." ucap bunda

"Iya bun.." ucap Karina.

Karina sedikit berbohong kepada kedua orang tuanya, Karina fikir hal seperti itu tidak perlu diceritakan kepada orang tuanya, Karna Karina sudah besar, Bukan anak kecil yang suka mengadu kepada orang tuanya.

"Oiya bun, yah, kemarin Karina sudah mendapatkan teman." ucap Karina kepada Ayah dan Bunda.

"Oh ya, siapa dia?." tanya Ayah senang.

"Lia Xellyn, atau dipanggil Lia, mukanya memang sedikit terlihat judes, tetapi sebenarnya Lia anak yang baik kok." jawab Karina.

Bunda dan Ayah hanya menggangguk, mereka terlihat bahagia karna anaknya memiliki seorang teman.

Pukul sudah menunjukkan pukul 06.00, dimana Karina sudah harus berangkat sekolah.

"Ayah, Bunda, Karina pamit berangkat sekolah." ucap Karina.

"Iya nak, hati-hati ya." Ucap Bunda.

"Iya bun, pasti." ucap Karina.

Sekolah kemarin sangat singkat, hanya perkenalan saja. dan tidak ada lagi percakapan antara Karina dan Lia.

Karina ingin mengajak Lia untuk pulang bersama, hanya saja kemarin Lia pulang terlebih dahulu sehingga Karina tidak bisa mengajak Lia untuk pulang Bersama.

Perjalanan menuju sekolah Karina sangat senang karna tak sabar ingin bertemu dengan temannya, Lia. Karina ingin berbicara lebih lama lagi dan lebih banyak lagi dengan Lia, Karina ingin mengungkapkan segalanya kepada Lia kalau Karina sangat bersyukur dengan adanya Lia, teman Karina.

Setelah sampai kedalam kelas, Karina tidak menemukan sosok Lia.

"Mungkin Lia masih dalam perjalanan" gumam Karina.

Tak lama kemudian, datanglah Lia, seseorang yang ditunggu oleh Karina.

"Hai Karina, wahh kamu sepertinya datang awal yah?." ucap Lia yang baru saja sampai dikelas dan duduk dikursi sebelah Karina.

"Hai Lia, iya hari ini aku datang lebih awal sedikit, lagi pula rumahku tidak terlalu jauh dengan sekolah." ucap Karina.

"ohh begituu.. okedeh" ucap Lia.

"btw.. bagaimana kabarmuu?." tanya Lia.

"aku ?? hmm.. baik-baik saja kok." jawab Karina.

"mengapa kamu terlihat sangat gugup?." tanya Lia.

"e-eh iya.. karna aku jarang sekali berinteraksi dengan seorang teman.." jawab Karina.

"mengapa demikian?." tanya Lia.

"iya.. sedari dulu aku selalu dibully oleh teman-temanku, maka dari itu aku tidak mempunyai seorang teman." jawab Karina.

"mengapa bisa begitu?." tanya Lia lagi.

"entah aku sendiri juga tidak paham mengapa mereka seperti itu, entah tasku dihilangkan, sepatuku disangkutkan keatas loteng, mengunciku didalam toilet, dan lebih parahnya saat hari ulang tahunku tiba, teman-teman sekelasku menghadiahkan terigu, telur dan kecap, kepadaku. Yah itu bukan suprise, dan bukan untuk dimasak, melainkan menumpahkan semua bahan bahan tersebut keatas kepalaku ditengah tengah lapangan sekolah. Hari ulang tahun hari dimana seharusnya hari yang bahagia untuk semua orang, tapi tidak denganku. Hal itu membuatku trauma untuk memiliki teman, trauma pergi sekolah, trauma pergi keluar rumah, trauma untuk segala galanya, aku meminta untuk pindah sekolah, dan ternyata itu hal yang percuma, kejadian yang telah kuduga pasti terjadi" ucap Karina.

"maka dari itu, kejadian kemarin aku tidak dapat untuk melawan mereka." ucap Karina lagi.

"mulai sekarang kamu tidak perlu takut lagi, mulai sekarang aku akan melindungimu, aku akan selalu berada disampingmu, karna aku akan menjadi teman yang baik.. atau sahabat yang baik." ucap to the point Lia.

"benarkah ??, aku masih tidak percaya ini.." ucap Karina

"tentu saja, akan aku buat perlakuan yang sama jika kamu diganggu oleh siapapun." ucap Lia.

"terimakasih Lia, aku sangat bersyukur mempunyai teman seperti kamu." ucap Karina sambil memeluk Lia

"kamu tidak perlu berterimakasih kepadaku, mungkin Tuhan memang sengaja mampertemukan kita untuk menjadi seorang teman, bahkan sahabat." ucap Lia sambil membalas pelukan Karina.

Karina hanya mengangguk sambil menangis, Karina sudah tak sanggup untuk menahan air matanya.

"sudah jangan menangis, sedikit lagi bel masuk akan berbunyi." ucap Lia.

Karina hanya mengangguk.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post