Ketika Bermain Bukan lagi Prioritas Utama
Dulu aku adalah anak yang paling bersemangat kalau di ajak keluar cuman untuk bermain. Pulang sekolah, kalau orang tuaku bilang "Ayo kita pergi," rasanya seperti dapat hadiah. Aku langsung loncat kegirangan, buru-buru ganti baju, dan aku siap untuk bermain. Bagiku, dunia di luar rumah itu penuh kejutan, dari main di taman sampai sekedar jalan-jalan.
Sekarang, ceritanya jauh berbeda. Jadwal sekolah ku padat dan juga banyak PR menumpuk, dan belum lagi ada les tambahan hampir setiap sore. Rasanya capek. Kalau pun sekarang di ajak keluar, responku tidak lagi seperti dulu. Pikiranku justru, "Hmm, nanti PR ku gimana ya? Belum lagi nantinya ada tugas lagi."
Akhirnya, aku merasakan bisa keluar rumah dan bermain lagi bersama temanku. Dan kalau pun aku keluar rumah hanya kalau aku benar-benar merasa bosan berada di dalam kamar, tidak ada lagi kegiatan yang seru, dan semua tugas ku sudah selesai. Keluar rumah sekarang lebih terasa seperti pelarian dari kebosanan, bukan lagi bermain yang menyenangkan seperti dulu.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
wahh menarik sekali ceritanya!
waw keren ya