Pertemuan

Setelah liburan musim panas yang panjang kami kembali ke sekolah,aku duduk dibangku kelas 2 sma.Aku yakin kelas ku akan sangat meribut.Anak-anak di kelas 11-8 dikenal dengan kelas yang paling berisik.

“Khaira!!!”,teriak seseorang sambil membanting pintu kelas.

“Kenapa sih nay? Jangan bilang kamu mau pinjam pr aku ya!”,ucap ku sambil meletakkan buku-buku ke laci mejaku.

“Khai..kamu..”

“Ada apa lagi sih!”

“Kamu baik !”,sambil mengambil buku pr yang ada di meja ku.Aku yakin Naya hanya bermain hp sampai tengah malam.

Kring!!!kring!!!kring!!!

Semua murid berlari menuju kelas mereka masing-masing.Seperti biasanya,setelah liburan musim panas jam pertama kami adalah pelajaran wali kelas.

“Selamat pagi anak-anak!!”,ucap wali kelasku sambil membawa buku pelajaran ditangannya.

“Pagi pak!!!”

“Bagaimana liburan musim panas kalian?”,Tanya wali kelas ku sambil tersenyum dan meletakkan buku pelajaran di meja.Seketika kelas ku kembali ribut,ada yang mengeluh dengan pr yang banyak,menyenangkan karena jalan-jalan.Setelah keributan yang cukup lama wali kelasku mencoba menenangkan keadaan kelas.

“Tenang!!!kalian akan punya teman baru”

“Silahkan masuk!!!”,dari ujung pintu pintu kelas .seorang anak laki-laki,dia terlihat pucat.

“,Nama ku Revan”,ucapnya dengan nada yang halus.semua murid perempuan di kelasku berteriak kegirangan.Berbeda sekali denganku yang biasa saja.Sedangkan anak-anak laki-laki di kelasku terlihat sangat tidak peduli dengan keadaan kelas.Kecuali anak laki-laki yang duduk dipojok belang kelas.Namanya Dicko,dia memang seperti pendiam dan dingin tapi kalau sudah dekat dia memiliki sifat yang cukup baik.Kulihat Revan,menanggapi kegirangan murid perempuan di kelasku dengan senyuman tipis diwajah pucatnya.Aku yakin murid perempuan mengaggapnya putih,tapi kurasa itu bukan putih tapi pucat.

“Itu saja?”,Tanya wali kelasku.Revan hanya mengangguk.

“Ya sudah,kamu duduk disamping Khaira”,kata wali kelasku sambil menunjuk kursi di sampingku yang masih kosong.Lagi-lagi dia hanya mengangguk.Dia berjalan seperti model dimata murid perempuan di kelasku.

Dia menarik kursi yang ada di sampingku sambil berkata,”Bolehkah saya duduk disini”

“hmm..boleh”,jawabku sambil agak terkejut.

“Sudah..sudah”,bentak wali kelasku dengan memukul-mukul meja.

“Buka buku kalian halaman 95!”

“Bapak!”

“Kenapa?kalian nggak mau belajar?”,bentaknya kepada murid di kelasku

“Sudah-sudah,ayo cepat buka buku kalian halaman 95!”

“Iya pak”

@#$

Kring!!!Kring!!!

Saat jam istirahat aku hanya dikelas sambil mendengarkan lagu dan berusaha untuk beristirahat.Dengan harapan tidak ada yang mengangguku setelah pelajaran yang sangat membosankan tadi.Aku meninggalkan dompet ku di meja rias,sungguh hal yang sangat menjengkelkan.

“Khaira!!ke kantin yuk!”,teriak Naya yang membuatku sangat jengkel

“Nggak usah teriak bisakan?”,tanyaku sambil marah.

“Sorry..kamu nggak pernah istirahat nggak ke kantin”

“Ok!”

“Ok! Ayo ke kantin!Let’s go!”,sambil menarikku dari kursi.

Setibanya di kantin Naya langsung memberiku susu stroberi dan roti.Kamipun duduk di luar kantin,karena menurutku terlalu banyak orang.

“Khai…”

“Habisin dulu roti baru ngomong Nay”,Naya hanya mengangguk dan secara sigap Naya menghabiskan roti yang ada di mulutnya.

“Kenapa Nay?”

“Gimana acara ulang tahun mu Khai?”

“Aku?”

“Ya kamu lah!,mana mungkin aku Tanya ulang tahun ibuk kantin ke kamu!”

“Tenang Nay,tenang jangan marah-marah!”

“Aku cuma bercanda kok!”

“Mangkanya jawab dong!”

“Nggak tahu kan masih lima hari lagi Nay”

“Mau nggak aku tolongin?”

“Boleh”

“Tapi jangan yang jau-jauh ya!”

“Ok!!”