Pemuda Itu Hebat
Pemuda.
Saat saya masih di bangku sekolah dasar, saya bertanya-tanya apa sih pemuda itu? Tapi pertanyaan ini muncul saat saya kelas III, karena saat itu diminta Bu Guru setiap sebelum kelas untuk membaca Sumpah Pemuda bersama-sama. Padahal kata pemuda sering saya dengar sebelum itu, tapi saya tidak pikirkan apa pun. Iya, saya setidak kritis itu.
Namun, baru-baru ini saya menemukan arti tentang pemuda yang dapat saya pahami. Hal ini berkat dari orang-orang random pengguna sosial media yang mengungkapkan cuitannya. Pemuda yang saya tau saat ini adalah orang-orang muda yang sedang berjuang.
Memang, ketika membicarakan perjuangan tidak hanya tentang pemuda saja yang melakukannya. Tetapi, konteks berjuang ini berbeda-beda. Konteks berjuang yang saya maksud dilakukan oleh pemuda ini sangat luas dan terkesan panjang. Saya dapat menyimpulkan hal ini karena sekali lagi saya teringat pada cuitan pengguna random sosial media. Beberapa dari mereka merupakan pemuda. Kebanyakan dari mereka mengeluarkan keluh kesah, karena platform yang satu ini terkenal menjadi tempat teraman untuk mengeluarkan segala lelah dan kesal. Tidak hanya itu mereka bahkan juga mencari pekerjaan, hal itu karena mereka memiliki tuntutan ini dan itu.
Hingga suatu hari, ada seseorang muncul yang membandingkan betapa susahnya zamannya dulu dibandingkan zaman sekarang. Dan muncul lagi orang yang membela dan berargumen bermacam-macam. Tetapi kebanyakan orang kurang lebih berpendapat, jika dibandingkan enak dan tidak enak zaman sekarang jauh lebih enak. Sebab banyak hal berkembang dan menjadi lebih baik di zaman ini. Meski pun begitu, apakah semua pemuda ini menikmati dan menghabiskan waktunya dengan instan? Jawabannya tidak. Karena beberapa dari mereka harus menyelesaikan dan bertanggung jawab atas kesalahan yang telah dibuat oleh generasi sebelumnya dari masing-masing mereka.
Salah satu contohnya adalah pemuda yang saat ini disebut dengan generasi sandwich. Yang dapat saya pahami dari maksud generasi sandwich ini adalah pemuda tersebut berada di tengah-tengah hal yang membuatnya tertekan layaknya isian daging yang berada di tengah setelah diapit oleh selada, tomat, dan roti. Dengan kata lain, mereka tulang punggung keluarga agar keluarga tersebut tetap dapat menjalani hidup dengan baik.
Siapa juga yang mau berada di keadaan seperti itu? Tidak ada, bahkan pemuda-pemuda itu pun saya. Namun semua karena keadaan. Selain itu, beberapa alasan mereka antara lain ingin membahagiakan orang tua, sebab umur tidak ada yang tahu dan orang tua semakin bertambah usia. Ada pula karena memiliki banyak saudara yang masih kecil, tetapi orang tua tidak berpenghasilan. Dan juga masih banyak beberapa alasan lainnya.
Dari sini saya dapat menyimpulkan bahwa pemuda memang lah harapan bangsa. Pemuda sungguh hebat. Saat melakukan itu, mungkin pemikiran mereka tidak terlalu mengarah pada kehidupan global bangsa ini. Tetapi hal yang mereka lakukan secara tidak sadar berpengaruh pada bangsa di masa depan. Pemuda-pemuda ini bisa saja memilih diam dan tidak membiayai keluarga serta keluarganya. Tapi mereka tidak melakukannya, sebab mereka berpikir tidak ingin mengulangi bentuk kehidupan yang ia alami saat ini terjadi pada saudaranya yang lain hingga nanti ke anak cucunya.
Harapan satu melahirkan harapan lainnya. Dengan pola pikir baik dan terbuka pemuda ini benar-benar memberikan harapan bahwa bangsa kita saat ini dapat menjadi semakin baik.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar