Siapa kalian?
Bab 1 Siapa kalian? Malam hari ini kanaya terlihat gelisah berjalan di antara kerumunan orang yang ada dibandara. Kanaya menyeret kopernya menuju pintu yang sudah di arahkan. Ketika ia sampai, petugas bandara yang berjaga didepan pintu tertawa kecil. Satu menit lagi pesawat akan berangkat! "Selamat menikmati penerbangan kami," ucap petugas itu dengan ramah. Kanaya mengangguk, lalu masuk kedalam pesawat yang kembali disambut oleh para petugas. Kanaya berjalan diantar oleh seorang pramugari. Kopernya yang tak sempat masuk bagasi terpaksa harus kanaya bawa. Setelah beberapa arahan dari pramugari, pesawat pun mulai berjalan menuju lintasan. Setelah itu pesawat bersiap untuk take-off. seperti itu, padahal ia sudah naik pesawat beberapa kali. Kanaya bertanya tanya, kenapa mereka melambai lambai?? Perlahan lahan, kanaya merasakan getaran pada pesawat. Kanaya menatap ke arah jendela, melihat kearah tanah yang semakin menjauh. Terhitung 45 menit perjalanan, kanaya mulai merasa lapar. Ia pun memanggil seorang pramugari. "Iya kak ada yang bisa saya bantu?" Tanya pramugari dengan ramah. Ketika kanaya ingin menjawab, tiba tiba ia merasakan guncangan keras yang membuat tubuhnya seperti melayang. Semua penumpang mendadak panik akibat guncangan itu. Pramugari yang di panggil kanaya tadi segera menenangkan para penumpang. Keadaan semakin ribut ketika guncangan kembali terasa. Kali ini guncangan lebih kuat dari yang sebelumnya. Kanaya bertambah panik. Pramugari tadi berjalan ke arah depan dan mengambil sebuah telepon. Ditengah kepanikan yang melanda, kanaya menatap sekilas ke arah jendela. Laut yang luas dan tenang. Pikiran nya tiba tiba menggambarkan lautan yang bergemlombang akibat sesuatu yang besar jatuh menghantam laut. Suara pramugari yang berbicara melalui speaker membangunkan kanaya dari pikirannya. Sebuah masker oksigen jatuh tepat didepan nya dan pramugari meminta penumpang untuk memakainnya. Kanaya mengikuti perintah pramugari, dengan tangan gemetar kanaya memakai masker oksigennya. Pramugari mendapat kabar dari pilot bahwa ada masalah pada mesin pada sayap bagian kanan. Pramugari akhirnya meminta penumpang untuk berdoa meminta keslamatan kepada tuhan. Kanaya terdiam, tidak, ia tidak ada rasa panik lagi. Seandainya memang pesawat ini jatuh, tidak masalah bagi kanaya, mungkin memang sudah waktunya ia untuk pergi. Beberapa menit dalam keadaan yang menegangkan. Tiba tiba kanaya merasakan tekanan yang sangat kuat seperti menghantam tubuhnya. Kanaya memegang erat tangan kursi dengan kukunya. Kanaya mulai merasa sakit pada tubuhnya. Tekanan nya terlalu kuat. Pada akhirnya pesawat tidak bisa dikendalikan lagi oleh pilot. Mesin pada sayap bagian kanan semakin rusak parah. Kini pesawat yang membawa kanaya harus terjun kebawah dengan cepat hingga badan pesawat meledak dan hancur terhantam oleh air laut. *** Kanaya fikir setelah ini dirinya akan di bawa di kehidupan abadi. Bertemu dengan penciptanya dan mengucapkan terimakasih. Ya itu yang kanaya kira. Tapi kenyataannya adalah justru ketika kanaya bangun yang ia dapat adalah sebuah kamar dengan dirinya yang baru terbangun diatas ranjang. Bagaimana bisa?! Begitu batin naya. Ia menelisik sekitar, bukan, ini bukan tempat keabadian seperti yang ia pikirkan! Siapa yang membawa dirinya dari kecelakaan pesawat tadi malam? Kanaya sungguh bingung sekarang. Ia melihat sekitar dan kembali di buat bingung karna melihat kehadiran seorang pria asing dan seorang anak bayi ditengah tengah kanaya dan pria asing itu. Kanaya mendudukan dirinya dan kembali menelisik sekitarnya. Pergerakan kanaya itu cukup membuat pria asing di samping kanaya terbangun. "Sayang, apa terjadi sesuatu dengan mu?" Kanaya menoleh kaget. "Siapa kau?!" Tanya kanaya. "Hey, aku suami mu," jawabnya. Kanaya semakin kaget dengan jawaban pria itu. "Bohong! Aku belum menikah! Aku semalam habis jatuh dari pesawat!" Sentak kanaya. Pria itu menatap aneh pada kanaya. "Sayang, sepertinya kamu terlalu lelah menjaga anak anak hingga kamu bermimpi buruk butuk seperti itu." Kanaya menggeram tidak suka. "Aku tidak bermimpi! Lagipula dimana aku sekarang?!" "Tentu saja ada dirumah kita. Kamu ini kaya orang amnesia tau, sayang. Masa gara gara kepentok meja kemaren sore kamu bisa jadi pelupa gini?" "Kepentok meja?" Gumam kanaya. Perasaan semalam ia habis jatuh dari pesawat deh bukan kepentok meja. Sebenarnya apa yang terjadi dengan dirinya sekarang? Bukankah dirinya harusnya meninggal karna kecelakaan kemaren. Renkarnasi... "jiwa yang hidup kembali ditubuh orang lain.... apa aku hidup kembali di tubuh orang lain?" Gumamnya lagi. "Sayang, jangan kecil kecil ngomongnya, aku gak kedengeran," kata pria itu yang kini tidak tiduran lagi. "Siapa namaku?" Tanya kanaya tiba tiba. Pria itu melongo. "Bahkan namamu saja kau tidak tau?!" "Jawab saja apa susahnya! Siapa namaku dan siapa kalian!!" "Oke oke, namamu adalah naya, dan aku adalah suami mu, dia adalah anak kedua kita. Oke? Apa kau susah paham?"
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar