Muhammad Nabil Irsyad

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Cara ibuku merawatku

Bagiku ibu adalah salah seorang wanita hebat yang pernah ku kenal, ia rela bekerja demi membantu perekonomian keluarga. Beliau bekerja untuk membantu beban seorang suami untuk mencari nafkah.

Tugas seorang ibuku sangatlah berat, dimana beliau harus menjalankan dua peran sekaligus, yaitu menjadi seorang ibu rumah tangga dan menjadi seorang wanita karir. Ibu selalu mendahulukan kepentingan anak-anaknya ketimbang diri sendiri, segala kerja keras yang kau lakukan semata-mata hanya untuk membahagiakan ketiga anaknya.

Ibuku adalah seorang wanita yang sangat mandiri, aku sangat ingin memiliki sikap kemandirian seperti ibu, yang memiliki prinsip tidak mau merepotkan orang lain, selagi bisa melakukannya sendiri. Ibuku bernama Lina Febriliani, beliau lahir 43 tahun silam di Banyuwangi tepatnya pada tanggal 12 Februari 1980. Beliau lahir dan besar di Banyuwangi. Ibuku adalah anak kedua dari empat bersaudara.

Ibuku selalu bangun saat fajar masih terbenam, setiap hari beliau melaksanakan sholat tahajud demi mendoakan orang tersayang agar memiliki rezeki yang lancar dan diberikan kesehatan. Perjuangan seorang ibu tak berhenti disana, beliau masih menyempatkan waktunya untuk menyiapkan sarapan untuk ayah dan adiku sebelum berangkat kerja. Dari sini bisa dilihat bahwa sosok ibu adalah segalanya ia selalu mengusahakan segalanya seorang diri.

Ibuku sudah biasa hidup mandiri, beliau telah bekerja, bahkan sebelum menikah pun ia sudah menjadi seorang wanita yang mandiri. Beliau bekerja di salah satu lembaga pendidikan milik Yayasan Islam. Ia telah bekerja selama 20 tahun terhitung dari tahun 2003. Sosoknya yang ramah dan mudah bergaul membuatnya aktif baik dilingkungan masyarakat maupun di dalam kantor.

Sesibuk apapun seorang ibu dengan pekerjaan kantornya tak membuat beliau begitu saja menelantarkan anaknya. Ia selalu saja mengkhawatirkan orang-orang tersayangnya, menelpon anak-anaknya untuk mengetahui keadaannya. Ibu sangat peduli mengenai keadaan anak-anaknya. Bagaimanapun ibu adalah sosok wanita yang tangguh yang pernah kukenal, dapat membagi waktu untuk pekerjaan dan untuk mengurus rumah tangga tentu bukanlah hal yang mudah.

Sejujurnya seorang ibu tak hanya ingin menghabiskan waktunya untuk bekerja, beliau juga ingin menghabiskan waktu bersama keluarga disaat senggang dan melakukan pekerjaan rumah lainnya. sosoknya yang sabar sangat mencerminkan sikap seorang ibu, beliau tidak pernah lelah mengingatkan ketiga anaknya untuk melakukan sholat lima waktu. Bahkan setiap hari pun, ibu selalu mengajak kedua anaknya untuk membaca Al-Qur’an, ibuku tidak pernah lelah untuk mengingatkanku untuk melakukan ibadah dan kebaikan lainnya, seperti sodaqoh kepada yatim dan orang yang membutuhkan.

Ibuku menanggung beban selama 9 bulan lamanya demi melahirkanku dengan susah payah, dan membesarkanku hingga seperti ini. Sebelum melahirkan aku tepatnya usiaku 9 bulan di dalam kandungan, ibuku mengalami kecelakaan. Beliau disenggol bagian belakang Bus dan akhirnya jatuh. Tetapi Alloh SWT masih meyelamatkan ibu dan aku yang masih ada dalam kandungannya.

Setelah aku lahir, tepatnya aku berusia 3 bulan, aku dan ibuku sakit cacar air dalam waktu yang bersamaan. Begitu besar kasih sayang beliau terhadapku, karena merawatku dengan sabar ketika beliau sendiri sakit.

Ketika aku masuk hari pertama sekolah Taman Kanak-Kanak, beliau menyempatkan untuk mengantar dan mendampingiku. Dia selalu mensuport apapun kegiatan yang ada di sekolah ataupun di luar sekolah bahkan beliau juga yang melatihku bernyayi ketika aku ditunjuk sekolah untuk mengikuti Lomba bernyayi tingkat TK dan SD di Kabupaten Jember. Karena beliau juga mempunyai suara emas dan suka bernyanyi. Walaupun kelebihannya itu hanya beliau gunakan sebagai hobi saja.

Setiap hari beliau juga menyempatkan waktu untuk mendampingi anak-anaknya untuk belajar di rumah. Dengan sabar beliau memberikan penjelasan jika ada materi pelajaran yang kita tidak faham.

Setiap tahun ibuku selalu merayakan ulang tahunku dan ayahku dengan cara tasyakuran dan shodaqoh sebagai bentuk rasa syukurnya terhadap Alloh SWT. Walaupun terkadang tanggal ulang tahunnya terlupakan oleh kita.

Pengorbanan seorang ibu adalah bukti bahwa kasih sayang ibu tak terhingga sepanjang masa. Pada intinya, ibuku adalah seorang guru les, dokter dan juga perawat ketika kami sakit, dia juga bisa jadi pembalap ketika aku berangkat sekolah mepet bel masuk, chef yang handal, penyanyi setara Happy Asmara, pedagang ketika dia posting dagangannya di status WA, dia juga psikologku ketika aku membutuhkan penyelesaian masalah.

Perjuangan ibu ibarat seorang guru, memiliki jasa yang sangat besar dalam hidup kita tetapi beliau tidak mengharapkan balasan. Bahkan apapun yang ada di dunia ini tidak bisa membalas kasih sayang seorang ibu kepada anaknya. hanya doa yang dapat ku panjatkan agar engkau diberi kesehatan dan umur yang panjang, agarku bisa membahagiakanmu kelak ibu. Aaamiiin…

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post