Perjalanan Hidupku

Di sebuah ruangan rumah sakit yang hangat namun penuh ketegangan, dengan lampu yang menyala redup dan suara alat medis yang berirama, aku dilahirkan ke dunia ini. Tangisku memecah keheningan malam, menjadi suara pertama yang menandai kehidupanku. Di tengah rasa lelah dan haru, Ibu tersenyum, menatapku dengan mata yang berkaca-kaca. Ayah menggenggam tanganku yang kecil, seraya berkata, "Selamat datang anakku. Dunia telah menantimu."

Hari-hari awal kehidupanku berjalan dalam pelukan penuh cinta dan pengorbanan. Aku tumbuh sebagai bayi yang tak tahu apa-apa, hanya mengenal dunia melalui sentuhan lembut dan suara-suara yang menenangkan. Segala kebutuhan dan tangisku selalu dijawab dengan kasih sayang yang tak terhingga.

Seiring waktu berjalan, aku mulai belajar duduk, berjalan, dan berbicara. Setiap langkah kecilku disambut dengan sukacita. Kemudian, masa sekolah menjadi babak baru dalam kehidupanku. Aku belajar membaca huruf demi huruf, menghitung angka demi angka, serta mengenal arti dari rasa kehabatan, kejujuran, dan tanggung jawab.

Perjalanan hidupku tidak selalu mulus. Ada kalanya aku terjatuh, menangis, dan merasa gagal. Namun, dari setiap kesalahan, aku belajar untuk bangkit. Aku mulai menyadari bahwa hidup adalah tentang belajar, bertumbuh, dan terus berusaha menjadi lebih baik dari hari ke hari.

Kini, aku terus melangkah maju, membawa setiap harapan dan cita-cita yang ingin kuraih. Walau masa depan masih penuh misteri, aku percaya bahwa setiap langkah yang kuambil, setiap gigih, adalah bagian dari perjalanan menuju impian. Dan semua itu berawal dari sebuah ruangan kecil yang penuh cinta - tempat dimana aku pertama kali melihat dunia.

TULISAN KE 3