Muhammad aditya

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Try To Change

Alasan Saya Menjadi Guru

Oleh M.aditya

SMA Al muslim Kelas X IPS

Hai, nama saya Gilang saya seorang guru di sebuah sekolah yang terletak di kabupaten Bekasi. Saya sudah menjadi guru selama 3 tahun dan saya memiliki pengalaman yang sangat menarik. Karena itulah saya ingin menceritakan pengalaman saya kepada teman teman semua. Baiklah mari kita mulai, dulu saat saya masih duduk di bangku SMA saya adalah anak yang nakal, hampir setiap hari saya berbuat onar di sekolah, saya suka mencuri uang jajan, peralatan tulis, dan lainnya. Dan di saat itu juga lah saya bertemu seorang guru yang sangat menyebalkan guru itu bernama pak Iman. Setiap kali saya membuat masalah pak Iman selalu menyuruhku untuk pergi ke ruang bk dan di suruh untuk membaca buku pelajaran sendiri di sana sampai jam sekolah selesai.

Sampai saatnya jam sekolah selesai pak Iman selalu mengajarkan saya sedikit materi hanya untuk saya. Saat sudah selesai pak Iman mengajak ku untuk ikut dengannya pergi keluar. Saya selalu tidak mau ikut sampai akhirnya pak Iman berkata bahwa dia akan membelikan saya kue coklat setelah pergi nanti, saya pun langsung berubah pikiran di saat itu juga saya sedang lapar dan saya ingin membagi kuenya kepada ibu saya dan adik saya. keluarga saya sangat jarang makan kue karena tidak mampu untuk membeli kue, karena keluarga saya adalah keluarga yang susah, saya adalah anak dari 2 bersaudara saya memiliki adik bernama Reno, orangtua saya sudah berpisah sejak adik saya lahir kami tinggal bertiga di sebuah kossan Bersama ibu kami. Saya sangat menyayangi ibu saya lebih dari siapapun.

Dari situlah saya mulai menjadi anak yang nakal itu juga saya punya alasan, karena saya tak mau menyusahka ibusaya, karena penghasilan ibu saya tidak banyak pekerjaan ibu saya hanya sebagai tukang jahit. Saya selalu mencuri di sekolah karena adik saya suka meminta pensil baru penghapus baru dan banyak lagi karena ibu saya tidak mampu membeli alat tulis baru, karena semua uang di pakai untuk makan dan bayar kossan. Sayapun diam diam mencuri tanpa ibu saya tau dan saya juga suka mencuri duit agar dapat membeli makan siang di sekolah buat adik saya.

Baik Kembali di saat pak Iman mengajak saya berkeliling ternyata pak Iman mengajak saya jalan di perkampungan di mana di situ banyak orang susah, saya di perlihatkan bagai mana orang mencari nafkah. Lalu pak Iman mengajak saya ke toko kue untuk membelikan saya kue, sehabis dari toko kue Pak Iman menemani saya pulang saat di depan kossan saya pak Iman terdiam, pak Iman pun langsung mengambil dompetnya dan memberikan saya uang dan berkata "Gilang ini uang untuk membayar kossan dan untuk membeli makan, ingan bukan untuk jajajn ok" lalu pak Iman pun pamit pulang dan saya masuk ke rumah menyapa ibu dan adik saya dan memberikan mereka hadia sebuah kueh mewah yang tadi di belikan pak Iman. di saat sata ingin tidur saya terus memikirkan tentang bagai mana perjuangan orang mencari nafkah sampai akhirnya saya pun ketiduran.

Ke esokan harinya saya pun langsung bersiap untuk sekolah sebelum bersekolah saya berkata ke ibu saya bahwa saya akan berubah dan akan menjadi anak yang baik dan pintar. Saya pun berangkat ke sekolah tanpa telat sama sekali di sana saya melihat pak Iman yang sedang berdiri di depan kelas saya pun berlari dan berkata di depan pak Iman “pak Iman saya ingin berubah menjadi orang yang lebih baik saya sudah menyadari bahwa semua yang saya lakukan selama ini salah jadi saya butuh bantuan pak Iman untuk merubah diri saya menjadi lebih baik“ dengan wajah tersenyum pak Iman pun berkata “tentusaja dengan senang hati“.

Dan dari situlah saya memulai merubah diri saya. Saya selalu bangun pagi untuk belajar setelah belajar saya membangunkan adik saya untuk menggosok gigi lalu sarapan kali ini saya sarapan cepat agar tidak membuang waktu setelah sarapan saya membantu ibu mencuci piring dan alat makan.

Lalu setelah itu kami berdua madi dan membereskan kamar pakai seragam dan langsung pergi ke sekolah sampai di sekolah saya memberikan adik saya uang untuk makan siang, lalu saya langsung menuju ke kelas. Saya yang sekarang sangat berbeda dengan yang dulu yang biasanya masuk kelas terlambat sekarang cepat yang biasanya jam makan siang malah membuat onar sekarang saya jadikan waktu belajar dan semua itu berkat bimbingan pak Iman. Sekarang saya sangat menyayangi pak iman bagi saya pak Iman adalah ayah saya sendiri. Pak Iman memiliki sifat yang penyayang dan pantang menyerah dia selalu bersabar di saat membimbing saya.

Dia juga sudah membantu keluarga saya setiap hari pak iman selalu meberikan saya bekal jadi saya tidak perlu jajan, jam istirahat saya jadikan jam belajar. Diri saya berkembang sangat pesat nilai saya juga naik dan saya juga menemukan keahlian saya yaitu di bidang geografi. Tidak hanya itu saya juga ahli dalam bidang berolah raga yaitu Bulu tangkis karena setiap hari libur pak Iman mengajak saya buat bermain Bulu tangkis bersamanya.

2 tahun pun berlalu, sekarang saya berada di hari terakhir saya sekolah dan saya harus melawati ulangan akhir semester dan nilai saya harus bagus. Saya sangat yakin nilai saya akan bagus berkat belajar setiap hari dan di temani pak Iman, saya berkata ke pak Iman “pak saya akan buktikan bahwa nilai saya tak akan ada yang di bawah kkm". nilai kkm di sekolah gilang adalah 75, pak Iman pun berkata “amin semoga nilai kamu tak ada yang di bawah kkm, Gilang kalo nilai kamu tidak ada yang di bawah kkm saya akan traktir makan keluarga kamu ok“ saya pun berkata “serius pak terimakasih akan saya berusaha sekuat tenaga“ dengan wajah tersenyum saya yakin saya bisa, 1 minggu ulangan pun selesai saya pun melihat nilai saya. Saya sangat senang mengetahui nilai saya tak ada yang di bawah kkm, saya pun menunjukannya ke pak Iman, pak Iman berkata “bagus Gilang kamu anak yang pintar baik dan pantang menyerah, yasudah simpan nilai mu itu untuk dijadikan kenangan prestasi kamu, sekarang ako kita jemput adik dan ibu kamu untuk pergi makan Bersama“ saya pun berkata “baik pak“ di perjalana kita ke tempat tujuan saya berkata ke pak Iman “pak iman saya sudah menemukan cita cita saya“ pak iman berkata “apa itu“ saya pun berkata “saya ingin menjadi guru agar bisa menyebarkan ilmu ke pada generasi baru nanti seperti yang pak Iman sudah lakukan kepada saya“ pak Iman berkata “amin semoga Gilang bisa menjadi guru yang baik dan mampu membuat generasi yang lebih baik lagi“ saya pun berkata “terima kasih pak Iman”.

Dan begitulah anak anak cerita bapak semasa bapak masih seumuran kalian jadi bapak harap cerita itu dapat menginspirasi kalian. Dan bapak juga akan berusaha sebaik mungkin untuk membuat kalian menjadi orang yang bermanfaan untuk diri sendiri dan juga orang lain. Dan bapak berjanji bapak akan membuat kalian semua nanti sukses. Jadi ingat anak anak jasa guru untuk kalian itu sangat berharga karena guru lah yang mengajarkan kalian banyak hal dan jangan lah kalian melawan orang tua ataupun berbohong ke pada orang tua karena orang tua kalian hanya ada 1 jadi sebisa mungkin kalian buatlah mereka bahasia 1 kali saja di dunia kalian membuat orang tua kalian senang pasti hal yang kalian lakukan sangat berharga buat kalian. Dan juga bercita citalah yang tinggi dan buktikanlah bahwa kalian dapat mencapai cita cita kalian itu pesan bapak sekian terimakasih.

Profile

Nama: M. Aditya

TTL: Depok, 13-12-2004

Sekolah: SMA Al muslim, X IPS

Jika ada saran untuk saya bisa menghubungi **(censored)**

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post