IBUKU

Wanita yang melahirkan, mengandung, dan merawat sang buah hati adalah ibu. Ibu merupakan seseorang yang selalu berusaha untuk memberikan yang terbaik kepada sang buah hati. Karena ibu yang merasakan suka duka selama mengandung sang buah hati. Betapa sulitnya tidur harus dalam keadaan telentang, serta ibu juga harus memperhatikan asupan nutrisi hariannya agar sang buah hati menjadi bayi yang sehat. Bahkan pada saat melahirkan ia sudah bertekad untuk melahirkan anaknya bahkan jika taruhannya nyawa. Saat diri kita menjadi bayi ibulah yang selalu berada disisi kita. Terbangun tengah malam karena sang buah hati menangis. Setiap hari selalu mendengar tangisan dari sang buah hati.

Tapi ibu tak pernah merasa kesal ataupun marah dalam menghadapinya namun dengan senyum ramahnya dan suaranya yang halus membuat sang buah hati berhenti menangis dan mulai tertawa. Disitulah kehebatan ibu, ibu tak akan pernah mengeluh jika itu menyangkut sang buah hati, ia akan selalu memberikan yang terbaik bagi sang buah hati. Dirinya yang pintar dalam mengatur perekonomian keluarga, dirinya yang rajin dalam mengurus rumah, dirinya yang tak kenal lelah dalam merawat anaknya. Itulah wujud ketulusan dari seorang ibu, ibu hanya ingin melihat anaknya bahagia. Betapa besarnya perjuangan yang ia lalui dari mengandung sampai merawat sang buah hati.

Terkadang ibuku selalu memberikan perhatian lebih terhadapku. Pada awalnya, aku hanya menganggap bahwa itu hal umum. Orang tua pasti memberikan perhatian terhadap putra-putrinya. Ternyata alasan ibu memberikan perhatian lebih terhadapku sebab aku sedikit berbeda dengan yang lain. Ibuku selalu mengingatkanku untuk tidak terlalu memaksakan fisikku dalam berkegiatan, entah itu kegiatan yang ada di sekolah ataupun di luar sekolah. Ibu juga melarangku untuk tidak meminum minuman bersoda dan memakan makanan cokelat. Disaat aku memakan cokelat, tak lama beberapa waktu, aku merasakan rasa sakit yang luar biasa di dalam perutku. Disitulah aku sadar tentang ibu yang melarangku minuman dan makanan tertentu. Ibu melarang hal tersebut juga untuk kebaikan diriku sendiri. Ibu lebih mengetahui tentang diriku daripada diriku sendiri.

Dalam mendidik anaknya, ibuku cukup keras dalam hal tersebut. Ibuku selalu memarahiku jika aku malas dalam belajar. Terkadang aku iri kepada anak seusiaku yang bebas dalam melakukan hal-hal yang menyenangkan. Bila waktu ujian telah tiba, ibuku selalu memantau diriku untuk belajar dari jauh-jauh hari. Tapi berkat hal tersebut, aku dapat mengerjakan soal ujian dengan mudah. Disaat yang lain kesulitan dalam mengerjakan ujian tersebut, aku bisa mengerjakannya dengan lancar tanpa ada hambatan. Disitulah aku merasa proses belajarku membuahkan hasil. Seorang ibu yang menyuruh anaknya belajar adalah untuk kebaikan anaknya sendiri dan untuk mendapatkan masa depan yang cerah. Semua ibu pasti ingin melihat anak yang ia rawat menjadi seseorang yang berhasil dalam hidupnya.

Ibu, dirimu yang mengajarkanku dari yang kecil sampai yang besar. Dimataku, ibu bagaikan guru pertamaku. Jasamu begitu besar ibu, aku takkan bisa membalas jasa yang sudah kau berikan kepadaku ibu. Tapi setidaknya aku ingin melihat dirimu tersenyum bahagia. Ibu, maafkan diriku yang terkadang membuatmu marah. Ibu, terimakasih atas segala kasih sayang yang telah kau berikan kepadaku. Ibu dirimu takkan pernah terganti di dalam hatiku. Dirimu akan selalu kusebut dalam doa. Semoga ibu sehat selalu dan bisa melihat anaknya menjadi orang yang sukses. Orang yang dapat membahagiakan ibunya kelak.

BIODATA PENULIS

Nama aku Muhamad Ali Marwan Hanan biasa dipanggil Ali. Lahir pada tanggal 26 Januari 2006 di Bekasi. Aku anak pertama dari tiga bersaudara. Aku tinggal di Kp. Cibuntu. Saat ini, aku duduk di bangku SMK yang mengambil jurusan Teknik Komputer Jaringan di SMK Al Muslim Tambun. Di sekolah aku mengikuti ekstrakulikuler Fotografi.