Menjahit Mimpi Dengan Benang Usaha
Menjahit Mimpi Dengan Benang Usaha
Mimpi adalah kain kosong yang terbentang di harapan setiap insan muda. Lembut, luas, dan penuh kemungkinan. Namun, kain itu tak akan berubah menjadi sebuah pakaian keberhasilan tanpa satu hal penting, iya benang usaha. Dan di tangan anak berprestasi benang itu tak sekedar dijahit tetapi dirajut dengan ketekunan, keberanian dan cinta pada masa depan.
Menjadi siswa berprestasi tidak hanya soal nilai dan deretan piala. Ia adalah perjalanan dan malam malam tanpa tidur. Tapi dari sana tercipta pola yang indah tak dimiliki oleh mereka yang hanya berangan angan tanpa mencoba. Setiap langkah dalam pelajar adalah tusukan jarum yang membentuk pola, bangun pagi, membaca buku, mengulang materi, mengatasi rasa malas semua hal kecil ini merupakan bagian dari jahitan yang rapat. Mungkin tak terlihat dalam waktu satu malam, tapi satu benang kecil yang disulam hari ini menjadi lengan baju kebanggaan esok hari.
Dalam dunia prestasi, tak ada keberuntungan yang datang tanpa dijemput. Prestasi adalah bunga yang tumbuh dari tanah lelah, disiram air kesabaran dan dipupuk dengan doa serta usaha. Anak yang berprestasi tahu betul bahwa jatuh bukanlah akhir dari cerita. Melainkan setiap kegagalan hanyalah lipatan kain yang memberi bentuk pola baju kesuksesan.
Kadang, dalam menjahit mimpi, jarum itu melukai jari. Begitu pula dengan usaha yang bisa melukai hati saat hasil tidak sesuai dengan yang impikan. Tapi dari luka itu, tumbuh keberanian baru. Dari air mata itu, tumbuh mata hati yang lebih tajam. Hingga akhirnya benang usaha yang terus dirajut tak hanya menyambung kain mimpi, tapi juga menghangatkan jiwa.
Dan yang paling indah dalam bagian menjadi anak berprestasi adalah ketika karya itu selesai. Seorang anak berdiri dengan prestasi yang dijahit sendiri, mengenakan kebanggaan yang lahir dari proses panjang. Bukan sekedar hadiah atau pujian yang dicari, tapi rasa percaya diri bahwa ia mampu, ia telah menang atas dirinya sendiri.
Ditengah dunia yang penuh persaingan, anak berprestasi bukan hanya berlomba dengan orang lain, tapi lebih sering berjuang melawan rasa lelah, rasa takut, dan bisikan ragu dalam dirinya. Is terus menjahit, bahkan saat kain itu robek, oleh tantangan, karena ia tahu mimpi yang dijahit dengan usaha tidak akan mudah koyak oleh waktu.
Menjahit mimpi bukan pekerjaan yang instan, ia adalah seni, ketekunan, dan cinta. Dan setiap anak yang berani memegang jarum usahanya sendiri, kelak akan memiliki pakaian kesuksesan yang tak bisa dibeli-karena hanya bisa dibuat oleh tangan sendiri.
Hallo namaku Marsya Yulia Putri. Teman teman dan keluargaku biasa memangilku dengan Marsya. Umurku 15 tahun, aku lahir di Pamekasan pada tanggal 15 Juli 2009. Aku merupakan anak pertama dari dua bersaudara. Aku anak dari Bpk. Mohammad Salim dan Ibu Khosnol Hotimah. Aku dan keluargaku tinggal di Jln. Jokotole, Dsn. Pangtelloh, Bertim. Aku merupakan salah satu siswa di SMPN 5 Pamekasan. Saat ini aku duduk di bangku kelas 9 dan akan melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.
Emailku sendiri: **(censored)**
No WA : **(censored)**
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar