Siswa Penulis Semisal Tiang Beton
Saya berdoa siswa penulis itu semisal tiang beton. Namun sering yang saya temui adalah pemuda-pemuda serupa billboard [papan iklan] besar, penuh warna, mengoda siapa saja dengan tampilan fisiknya, acuh sekaligus sombong. Dengan menjadi tiang beton memang bukanlah pilihan yang menyenangkan. Tetapi di situlah letak keindahannya.
Meski tiang beton tidak terlihat. Jumlahnya sedikit. Tidak main fisik. Tanpa warna. Pun tiada yang akan tergoda dibuatnya saat fisik jadi standar utama. Tetapi siapa yang meragukan fungsi tiang beton. Tiang betonlah yang memastikan kekokohan itu tetap ada dan terjaga. Meski tidak menonjolkan diri, tiada yang meragukan kemanfaatnya. Dan inilah yang menjadikan peran siswa menjadi luar biasa. Sebagai generasi penerus, siswa adalah sang penentu sejarah bangsa di masa depan. Apakah sejarah akan ditulis dengan tinta emas atau malah dengan tinta darah?
Jangan dikira bahwa dengan menjadi tiang beton, kita akan sengsara. Karena siapa juga yang berani menjamin bahwa menjadi billboard adalah sebuah kebahagiaan. Benar memang bahwa masa muda adalah masa yang selalu menggairahkan. Mencoba hal-hal baru selalu memberi kepuasan tersendiri. Sehingga menjadi terlihat dan menonjol itu penting.
Seringkali kita ingin diketahui keberadaan kita. Tidak jarang itu adalah tujuan akhir pencapaian kita. Proses aktualisasi diri sering diberi makna yang kurang seimbang. Kepuasan sebuah usaha lebih dimaknai dari seberapa banyak manusia yang lain yang mengapresiasi. Bukan seberapa banyak manusia yang memperoleh kebermanfaatan atas usaha kita. Dengan berorientasi pada kemanfaatan, sangat mungkin orang lain tidak tahu bahwa kemanfaatan itu adalah buah kerja keras kita. Inilah kepuasan tiang beton. Dan untungnya jumlah tiang beton tidak perlu banyak. Yang penting cukup dan menyesuaikan kebutuhan.
lima ribu siswa penulis se-Indonesia, tak banyak, kan? Ditunggu dengan cemas.
Cerme, Desember 2018
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar