Sasisabu adalah program unggulan yang diinisiasi oleh Media Guru, sebagai respon atas permintaan pasar yang besar. Dari data kemendikbud tahun 2018, siswa di Indonesia berjumlah 45.379.879. Jika Media Guru dapat membantu 10 % saja dari siswa tersebut, maka akan ada 4.537.987 buku yang diterbitkan. Wow!

Tentu ini akan memacu suksesnya kampanye literasi yang diprogramkan pemerintah. Betapa luar biasanya, jika siswa membaca buku yang ditulis siswa, Virus ini tentu akan menular kepada siswa se-Indonesia. Sebuah pencapaian yang mengagumkan.

Menulis buku tidaklah sulit. Anggap saja seperti curhat. Mulailah dengan menuliskan keresahan, kegundahan dan meluapkan semua masalah, yang kita hadapi dalam kehidupan sehari-hari. Jangan membayangkan buku itu harus berisi kata-kata yang memenuhi lembaran. Itu ketinggalan jaman. Sasisabu mencoba memberi sudut pandang baru bagaimana menulis buku yang mudah, sekaligus kaya gizi. Buku itu harus ditulis dengan unik, ceria dan menarik.

Misalnya, Aulia memiliki adik cewek yang lucu tetapi selalu usil. Setiap hari Si-Adik yang bernama Cecyl selalu membuat rumah meriah. Terkadang ia membuat kekacauan. Aulia tak pelak sering merasa jengkel, sebal dan beberapa kali justru membuatnya tertawa ngakak. Pengalaman ini tentu menarik. Tak semua pembaca memiliki pengalaman semenarik ini. Jika Aulia menulis buku, maka mulailah dengan menulis cerita kekonyolan dan keusilan adik dengan bahasa sehari-hari. Cecyl,Adikku yang Usil. Tidak ada satupun penulis yang lebih baik, lebih memahami keusilan Cecyl melebihi Aulia. Sambil menulis buku, secara taksadar Aulia curhat kehidupannya, meluapkan kejengkelannya, dan itu melegakan.

Punya adik. ah, mulailah darinya. Selebihnya percayalah pada kekuatan mimpi.

Cerme, Desember 2018