Melukis Langit
Untuk anak-anak cahaya
Hingga satu titik. Kau pun tahu
Langit tak selalu sama di tiap detiknya
Tapi ia selalu indah. Putih berarak dendang rindu
Pada kekanak negeri pemilik mimpi: cahaya
Hingga satu waktu. Kau akan tahu
Menulis seribu kisah tak pernah cukup
Saat diri dilanda sepi, sendiri terasing pada bianglala
Betapa mudahnya. Betapa merindu cahaya.
Pada satu ketika. Kau lalu sadari
Hidup ini terlalu singkat. Menulislah.
Kisah kan pada dunia. Kau ada. Terus mengada
Kisah cahaya abadi sepanjang masa
Di negeri di atas awan. Cahaya itu tulisan
Di negeri dongeng, cahaya itu kisah seribu malam
Di negeri mimpi, cahaya itu keinginan
Di negeriku, aku memberi cahaya nama baru: buku
Batu, 28 Desember 2018
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar