Lamongan [SASISABU] Hidup sendirian itu meresahkan. Saya bisa mengerti bagaimana perasaan Adam. manusia sendirian. Meski surga paket lengkap, ia bosan. Sekian lama bertahan menjomblo, Adam minta kawan pada Tuhan. Ia belajar satu hal. Jomblo itu memprihatinkan.

gurusiana.id adalah portal blog yang ramai. Ia didirikan Media Guru sebagai belantara literasi. Milik siapa saja yang mau dan peduli. Kini, lalu lintasnya sepadat Jakarta. Ramai. Riuh dipenuhi penulis bagus. Guru penulis. Mereka berlomba. Menulis kebaikan. Sebagai catatan. Amal baik selama hidup. Agar dikenang dan dicatat. Dikenang sebagai jejak langkah literasi. Portofolio selama di dunia. Dicatat malaikat sebagai amal baik. Perbuatan mulia selama hidup. Nanti dituai pahala ketika waktunya.

Gurusiana.id, sudah selayak gurudiana. cantik, cetakan, dan seksi. Ia diakses jutaan pembaca setiap hari. penulisnya sudah selayak artis. Mengabarkan segala detail kecil pada penggemarnya. Hihihi!

Iya, mereka sudah memiliki infotainment-nya sendiri. Diwawancara sendiri. Dipotret sendiri. Ditulis beritanya sendiri. Dikorankan sendiri di blog gurusiana.id dan mereka menebar sensasi. Viral ke penjuru negeri. Menginspirasi.

Nasib berbeda dialami putra sulungnya, sasisabu.id. Sebagai portal yang baru di-launching, ia masih orok. Masih ringkih dan pakai popok. Ia sudah di-selameti, di-aqikahi, diberi nama. Tapi menggungguli ayahnya dalam hal berebut suara dan penggemar belum saatnya. Ia butuh membaca dunia. Mencari karakter khas. Menciptakan master piece-nya. Tapi jalan menuju ke sana terbuka. Lebarnya tak terkira. Tunggu saja.

Data bicara. Pasar sasisabu lebih gemuk. Jumlah siswa masif sekali. Guru banyak, tapi lebih banyak siswa. Di kelas guru satu, mengajar siswa tigapuluh. Jika tigapuluh siswa itu sudah login semua, tsunami literasi tak terbendung. Ia akan menebar virus ke empat penjuru mata angin. Tak ada yang bisa mengadang. Tinggal menunggu momentum saja.

Sampai detik ini. Saat saya melaporkan ini. Member sasisabu baru dua. Irwansyah dan Mahfud Aly. keduanya artis. Cuma masih belum punya massa. Seniman jalan kesunyian. Sepi penggemar. Tidak ada basis penggemar. Pembaca setiap posting, baru likuran (dua puluhan). Tapi tunggu saja. #2019gantinasib. Sasisabu akan segera menyusul, bahkan mengungguli gurusiana.id.

Sebagai spesies yang tersesat berdua di belantara yang maha luas. Dua artis ini lucu. Sekaligus nelangsa. Mereka sepi pemberitaan. Tak punya panggung. Kami protes. Pada Pak Ihsan dan Pak Eko. Sasisabu.id anakmu. Undanglah warga sekampung. Kabarkan pada mereka di speaker masjid, bahwa ia telah lahir. Beri mereka berkat yang banyak, agar mereka senang hati. Bercerita pada semua. Anakmu ganteng dan menyenangkan. Dunia dan sasisabu akan mengakui kami sebagai spesies pertama. Dua lelaki yang rela melalui jalan sunyi. Tanpa hingar. Tanpa bingar.

Kami akan diberi penghargaan sebagai pejuang pertama. mengenalkan sasisabu pada pembacanya. Kami akan diwawancarai bagaimana bisa mengenal sasisabu? Bagaimana kami bertahan, melewati sepi, berbagi makanan berdua selama tersesat di belantara? Kami akan dielu-elukan sepanjang jalan. Selayak pemain badminton ganda putra pulang dari medan laga. Menenangi medali emas olimpiade. Huhuhu!

Segera, Ayah. Anakmu jomblo. Segera sua penggemar dan punya hubungan lalu ke KUA. Sah!