Maheswari

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Amerta

Amerta

Hidup itu seperti kamu memiliki mobil tapi kamu tidak bisa mengendarainya. Kamu bisa bernafas, kamu bisa sadar, tapi kamu gak bisa mengendalikan hidupmu. Pilihannya cuma dua: belajar untuk mengendalikan diri atau dikendalikan.

Kenalin, namaku Aya. Aku lahir dari keluarga sederhana yang berkecukupan. Aku punya Ayah, Ibu, dan seorang Adik laki-laki. Terlahir sebagai anak sulung di sebuah keluarga sederhana, membuatku harus memikul harapan besar dari keluargaku.

Dan, cerita akan dimulai sejak kamu membaca ini.

Ibu, sosok malaikat tak bersayap yang membawa ku menuju dunia kehidupan ini. Ibu rela kelalahan, membawa ku ke sana ke mari selama 9 bulan lamanya. Merasakan rasa sakit yang tak akan pernah bisa dibayangkan. Ibu mempertaruhkan nyawanya demi malaikat kecil yang ia tunggu-tunggu kehadirannya.

Tapi, di balik itu, terkadang beberapa orang melupakan salah satunya. Ayah. Tanpa kita sadari, Ayahlah yang membawa kita ke dunia ini. Tanpa Ayah, Aku tidak akan pernah hidup di perut ibu. Keduanya saling melengkapi, semua lahir atas kehadiran Ayah dan Ibu.

Sedikit cerita, Ayah seorang pekerja keras yang bekerja tanpa mengenal waktu, tak peduli se-lelah apapun. Ayah selalu membawa dan memberikan yang terbaik untuk Ibu, Aku, dan Adik. Ayah gak pernah mengeluh terhadap rasa lelah dna sakit yang dirasa, karena yang ia pikirkan hanyalah yang terbaik untuk kelangsungan hidup keluarganya.

Ayah selalu mengajarkan ku untuk selalu berani, kuat, dan tangguh. Di saat aku bertengkar dengan Adikku, Ayah ku menjadi penengah tanpa memihak. Ayah pernah bilang "mengalah bukan berarti kalah".

Ibu pun sama halnya, ibu selalu berusaha untuk menjadi yang terbaik, menjaga keberlangsungan hidup Ayah, Aku, dan Adik. Ibu itu hebat, saking hebatnya sampai sudah tidak bisa dideskripsikan. Ibu diam, diamnya Ibu itu menyimpan banyak harapan.

Dan Aku, Aku bagaikan bunga yang sedang bertumbuh, selalu disirami air dan diberi pupuk dengan kualitas sebaik mungkin oleh orang tu agar kelak dapat menjadi bunga terindah di masa depan. Dan pilihanku hanya dua, mengendalikan diriku untuk semua mimpi ku atau dikendalikan dengan egoku.

Ayah, Ibu, terima kasih atas segala hal yang telah diberikan. Hal-hal yang tidak dapat aku balas dengan apapun. Terima kasih sudah hidup, terima kasih sudah bertahan, dan terima kasih telah menjadi orang tua, ku.

Untukmu, tolong untuk hidup lebih lama.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post