Pada hari Senin Tanggal 8 September 2025, aku diberi tugas oleh Ibu Aisyah untuk membuat petikan cerpen menjadi teks prosedur. Cerpennya boleh bebas kata Bu Aisyah dan aku memilih cerpen yang berjudul "Secangkir Teh Untuk Nenek" untuk dijadikan teks prosedur.

Cara Membuat Teh untuk Nenek:

Sinopsis:

Pagi itu, udara desa terasa dingin. Dari jendela, Rani melihat nenek duduk di teras sambil mengusap pelipis. Wajah nenek tampak lelah. Rani pun teringat pesan ibunya: jika nenek terlihat lelah, buatkan teh hangat agar badan lebih segar. Dengan penuh semangat, ia segera menuju dapur untuk mencoba membuat teh sendiri.

Tujuan:

Membuat secangkir teh hangat untuk nenek agar tubuh terasa lebih segar dan menunjukkan rasa sayang cucu kepada orang tua.

Alat dan Bahan:

* 250 ml air

* 1 kantong teh celup

* 2 sendok teh gula pasir

* 1 gelas bening

* 1 sendok kecil

* 1 panci

Langkah-langkah:

1. Siapkan semua bahan dan alat di meja dapur.

2. Nyalakan kompor, lalu rebus 250 ml air hingga mendidih.

3. Tuangkan air panas ke dalam gelas yang sudah disiapkan.

4. Masukkan 1 kantong teh celup, diamkan beberapa menit hingga air berubah warna kecokelatan.

5. Tambahkan 2 sendok teh gula pasir, kemudian aduk perlahan hingga gula larut.

6. Angkat teh celup agar rasa tidak terlalu pekat.

7. Cicipi sedikit untuk memastikan rasanya pas, lalu teh siap disajikan.

Dengan hati-hati, Rani membawa teh itu ke teras. “Nek, ini teh hangat untuk nenek,” katanya sambil tersenyum. Nenek menerima teh itu, meniup permukaannya, lalu meneguk perlahan. “Enak sekali, Nak. Teh ini bukan hanya hangat di tubuh, tapi juga di hati nenek,” ucapnya lembut.

Kesimpulan:

Membuat teh hangat tidak hanya sekadar mencampur air panas, gula, dan teh, tetapi juga membutuhkan perhatian serta ketelitian agar rasa pas.

Penutup:

Bagi Rani, secangkir teh sederhana menjadi cara kecil untuk menunjukkan kasih sayang. Ia belajar bahwa perhatian melalui hal-hal kecil bisa menghadirkan kebahagiaan besar bagi orang yang kita cintai.

Tulisan 5

Senin 8 September 2025