KHOIRUL IRSYAD

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Lorong yang Memisahkan Jiwa

Mentari Jakarta membakar semangat. Di koridor SMPN 171, langkah saya terasa berat, tak seperti dulu saat lorong ini adalah panggung tawa bersama teman saya. Mereka bagai saudara, berbagi segalanya sejak kelas 7. Namun, takdir memisahkan mereka di kelas 9. Dia di kelas atas, bagai bintang bersinar, sementara saya di kelas bawah yg jauh terpisah.

 

Jarak menganga, Dia tenggelam dalam kesibukan baru. Dia merasa kecil, tak pantas bersanding dengan Dia yang kini berkilauan. Suatu senja, hati saya perih melihat Dia tertawa bersama teman baru. Ia menjauh, perpustakaan menjadi gua pertapaan.

 

Namun, takdir kembali bermain. Saya mendengar Dia merindukannya, merasa kesepian tanpa celotehannya. Dia menghampiri saya, bagai pahlawan menyelamatkan putri. Saya mengaku merasa tak enak, Dia kini bagai kupu-kupu indah. Dia tertawa, ia tetap Dia yang dulu, saya bagai mentari yang menyinari harinya.

 

Saya terharu, menyadari salah menilainya. Mereka kembali bersama, bagai dua sayap menyatukan burung. Persahabatan sejati tak lekang waktu, bagai intan berkilau. Di koridor itu, langkah Andi kembali ringan, ada Dia sahabatnya, bagai bintang penuntun.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post