A. Resensi Buku dan Film

Film (adaptasi novel)

Judul: Negeri 5 Menara

Sutradara: Affandi Abdul Rachman

Penulis Naskah: Salman Aristo

Tahun Rilis: 2012

Durasi: 119 menit

Genre: Drama pendidikan

Lokasi Syuting: Pondok Modern Darussalam Gontor (Jawa Timur), Sumatera Barat, Bandung, dan London.

Novel

Judul: Negeri 5 Menara

Penulis: Ahmad Fuadi

Penerbit: Gramedia pustaka utama

Tebal buku: 1.425 halaman

Tahun Terbit: 2009

B. Unsur Intrinsik

1. Sinopsis

Film ini bercerita tentang Alif Fikri, seorang remaja dari Maninjau yang disuruh ibunya bersekolah di pesantren Pondok Madani di Ponorogo. Di sana, Alif bertemu lima sahabat baru dan mereka menamakan diri “Sahibul Menara.” Bersama-sama, mereka belajar, berjuang, dan saling menyemangati untuk meraih mimpi masing-masing dengan semangat Man Jadda Wajada, yang artinya "siapa yang bersungguh-sungguh pasti akan berhasil."

2. Tema

- Perjuangan meraih mimpi

- Persahabatan

- Semangat pantang menyerah

3. Tokoh dan Penokohan

Alif Fikri: Tokoh utama, cerdas, pantang menyerah, dan gigih dalam belajar.

Raja: Teman Alif yang lucu dan suka bercanda.

Said: Ramah dan bijaksana.

Dulmajid: Rajin dan disiplin.

Atang: Tenang dan sabar.

Baso: Anak yang baik dan berbakti kepada orang tua.

Ustaz Salman: Guru di Pondok Madani yang tegas tapi peduli dengan murid-muridnya.

4. Alur Cerita (alur maju)

5. Latar

Tempat: Pondok Madani (Ponorogo), Sumatera Barat, Bandung, dan London.

Waktu: Zaman modern (sekitar tahun 2000-an).

Suasana: Penuh semangat, perjuangan, dan kehangatan persahabatan.

6. Sudut pandang: Menggunakan sudut pandang orang pertama yaitu Alif Fikri

7. Konflik

Konflik batin: Alif merasa kecewa karena keinginannya masuk sekolah umum tidak dikabulkan.

Konflik sosial: Alif harus beradaptasi dengan kehidupan pesantren dan menghadapi berbagai ujian serta kerinduan terhadap keluarganya.

8. Amanat

Jangan mudah menyerah untuk mencapai cita-cita. Jika kita bersungguh-sungguh dan bekerja keras, pasti akan berhasil.

9. Unsur Ekstrinsik

Nilai Sosial: Persahabatan dan saling mendukung antar teman.

Nilai Pendidikan: Semangat belajar dan kerja keras untuk meraih cita-cita (Man Jadda Wajada).

Nilai Agama: Ketaatan beribadah, jujur, dan hormat pada guru serta orang tua.

Nilai Moral: Disiplin, pantang menyerah, dan tidak sombong.

Nilai Budaya: Menunjukkan keberagaman budaya Indonesia dari berbagai daerah.

Ringkasan dari film "Negeri 5 Menara"

Alif baru lulus SMP dan ingin melanjutkan sekolah umum, tapi ibunya ingin ia masuk pesantren. Setelah sempat kecewa, Alif akhirnya mengikuti keinginan ibunya dan berangkat ke Pondok Madani di Ponorogo.

Di pondok, Alif beradaptasi dengan lingkungan baru dan bertemu lima teman: Raja, Said, Dulmajid, Atang, dan Baso. Mereka dijuluki “Sahibul Menara” karena sering berkumpul di bawah menara masjid sambil berkhayal tentang masa depan.

Mereka belajar dengan semangat tinggi dan diingatkan terus oleh pepatah pesantren: “Man Jadda Wajada” yang artinya "siapa yang bersungguh-sungguh pasti akan berhasil." Meskipun banyak cobaan dan rindu kampung halaman, mereka tetap kuat dan saling menyemangati.

Setelah lulus dari Pondok Madani, Alif dan teman-temannya berhasil menggapai mimpi mereka. Ada yang kuliah di luar negeri, ada yang jadi guru, dan ada yang sukses di bidang lain. Mereka membuktikan bahwa kerja keras dan doa bisa membuat impian jadi nyata.