Jasmine Sonia Failasufa

gadis remaja yang sedang menempuh pendidikan di sekolah tinggi

Selengkapnya
Navigasi Web
Malu atau Nggak Ada Malu?
Mau tahu?

Malu atau Nggak Ada Malu?

```

Setelah perjuanganku merengek pada orang tuaku yang juga dibantu demo para semut, gara-gara aku kesal dan menghancurkan kandangnya, akhirnya permintaanku untuk berlibur ke rumah nenek yang berada di Ngadiluwih, Kediri, Jawa Timur itu terkabulkan.

Baru dua hari berada di sana, aku kembali merengek untuk pergi jalan-jalan. Ya, sekedar menikmati angin.

"Ayo, Ma!! Please..," rengekku siang kali itu.

Mamaku menggeram kesal. "Iya, nanti habis maghrib kita jalan-jalan," jawab mamaku yang sepertinya sudah mulai muak dengan rengekanku.

Aku meloncat kegirangan. Bahkan, sangking girangnya aku meloncat hingga ke kahyangan milik bidadari wulan.

```

Aku menatap jam dinding.

"Ih! Lama banget sih jamnya sampai habis maghrib!" kesalku.

"Ngapain.. kamu nunggu jam, jamnya aja nggak nungguin kamu!" jawab saudaraku, Bila.

"Hidih, jelek-jelek gini ada yang nungguin, yaa..," sewotku dengan PeDe.

"Iya, malaikat izrail yang nungguin kamu!" ucap mamaku yang tiba-tiba merespon ucapanku.

"Ihhh!" kesalku, "eh! Tapi kalau malaikat mautnya tampan kayak pemain drakor Goblin, ngga apa-apa deh.. ikhlas aku ditunggu," lanjutku berpikir positif.

"Iya, tapi yang nungguin kamu itu malaikat mautnya Tuhan! Kalau malaikat mautnya Goblin, yang ada ilfeel sama kamu!" jawab mamaku yang membuatku terdiam kesal.

"Lagipula, Niaaaa.. ini ashar aja belum, tapi kamu sudah nungguin habis maghrib! Masih ada 3 jam, Nia! 3 JAM! KAMU BISA NUNGGU 3 JAM NGGAK?!" ucap Bila yang malah terlihat kesal padaku di akhir kalimatnya.

"Oh-oh-oh, santai, Mbak.. santai.. jangan ngegas," ucap Mamaku yang menenangkan Bila.

"Nia, sih.. dibilangin masih 3 jam, mau aja ditungguin!"

"Ya biarin, bagus dong.. biar ada alarm asli!" jawab mamaku.

Ugh, aku hanya diam kesal. Lagipula, menunggu 3 jam kan, tidak lama.

```

Suara milik pak Rio, seorang muadzin di musolla dekat rumah nenek, sudah terdengar.

"Yes! Maghrib!" girangku.

"Iya, Mbak.. iya.. masih adzan.. kan tadi janjinya habis maghrib.. santai.. santai.. nggak-nggak kalau adzannya mundur jadi tahun depan," jawab mamaku.

ASTAGHFIRULLAH! NIH MAMAKU MAKHLUK DARIMANA SIH?! SETIAP AKU NGOMONG, MUNCUL AJA!

Akhirnya kami sekeluarga besar mengucapkan selamat beribadah, eh! Maksudnya, sekeluarga besar menunaikan ibadah sholat jama'ah. Baru aja salam, 2 menit kemudian aku hendak berdiri.

"Eits! Mau kemana?" tanya mamaku yang menggenggam tanganku, berniat mencegah.

"Dandan dong.. kan aku harus cantik!" jawabku PeDe.

"Dzikiran dulu dodol.....," kesal mamaku yang bahkan menyebutku dengan dodol.

Wait, dodol? Dodol dalam arti bahasa jawa berjualan, atau dodol dalam arti makanan?

"Iya-iya," pasrahku. Ya kalau aku ngelawan, pasti mama malah jadi ganas kayak landak betina yang siap untuk menyerang musuhnya.

Selesai menunaikan ibadah, tentunya aku yang pertama kali keluar dari ruang ibadah dan menuju ke kamar untuk mempercantik diri.

"Tunggu, aku kan sudah cantik.. kenapa harus mempercantik diri? Oke! Biar jadi cantik banget aja deh!" ucapku pada pantulan bayanganku pada cermin.

"Iya, iya.. anak mama kan udah cantik," puji mamaku TIBA-TIBA LAGI?!

"Terus.. nanti mama bilang.. keturunan siapa ya.. gitu kan?" jawabku sedikit sombong. Em, nggak sombong sih.. cuman lebih ke memojokkan mamaku saja.

"Nggak sih..," respon mamaku dengan polosnya, "tapi habis bilang gitu.. iya deh," lanjut mamaku yang membuatku melotot kesal.

```

Lagi-lagi, kami sekeluarga besar sampai ke tempat tujuan.

TAMAN NGADILUWIH.

Nggak tau sih, kayak taman bermain.. tapi kok.. gini ya? Banyak orang kencan!

Ya Allah, hambamu ini udah jomblo.. tapi kenapa harus ngelihat pemandangan uWu kayak gini?! T_T

Sesampainya di sana, aku sempat berfoto beberapa kali. Karena kebodohanku sendiri untuk tidak mengecas baterai ponsel sejak siang, alhasil baterai ponselku malam itu lemah.

Dan beberapa hasilnya yang alhamdulillah memuaskan walau tak seindah ekspetasi..

"Niaaaaa, cahayanya ketutupan bego!" kesal Bila setelah beberapa kami jeprat jepret dan membuatku terasa janggal.

"Oh iya! Ataghfirullah, dah lah nggak apa-apa.. nggak dijadiin foto profil buku yasin juga!" jawabku dan segera berlari menuju tugu di tengah taman itu.

"Kamu itu udah kelas 2 SMP, masih aja lari-larian kayak anak kecil!" jawab Bila.

"Ya biarin! Anak kecil kan imut!" jawabku.

"Anak kecil yang imut-imut! Kamu mah amit-amit!" sewot Bila dan itu tak kurespon.

"Fotoin aku di depan tugu!" suruhku yang SOK banget waktu itu.

Bila hanya pasrah. Ya iyalah harus pasrah! Aku cekik kalau nggak pasrah!

"Udah!" respon Bila.

"Ah, iya!" jawabku dan masih tetap menjawab beberapa pesan dari beberapa temanku.

Tiba-tiba, ada yang menepuk pundakku. Seketika aku menoleh.

Seorang wanita (Lebih pas, sebutannya emak-emak sih..) menatapku dengan wajahnya.. em, oke.. sedikit menakutkan! Kayak pembunuh profesional!

"I.. iya, Bu?" tanyaku gugup.

Ya Allah, ampuni dosa hamba yang pernah memfoto mamaku pas waktu makan sehingga jadi aib keluarga. Semoga hamba-Mu ini khusnul khotimah! batinku.

"Mbak.. lain kali kalau main handphone jangan di tengah jalan dong! Anak saya jadi ketabrak nih!"

WAIT A MINUTE. Perasaan tadi nggak ada apa-apa deh, bahkan seorang anak yang nabrak. Ini ibu kemasukkan setan di taman ini ya?

"Um.. maaf, Bu.. tapi dari tadi saya nggak merasa menabrak anak ibu..," ucapku dengan SANGAT hati-hati, takut nyinggung perasaan ibunya aja.

"Huhuhu, bukan kakak ini, Mak.. kakak yang pakai celana itu," ucap seorang anak laki-laki yang menangis di samping ibu itu dengan menunjuk seorang perempuan yang juga berpose foto sedikit jauh dariku.

Ibu itu terlihat terkejut mendengar pengakuan anaknya. Nah kan.. MAKANYA BU! JANGAN FITNAH! MASA' CEWEK SECANTIK AKU DITUDUH YANG NGGAK-NGGAK, SIH!

"Maaf ya, udah nuduh kamu..," ucap ibu itu sembari menyodorkan tangannya meminta maaf. Ya karena aku sangat baik hati dan murah hati, tapi nggak dijual hatiku, akhirnya aku hanya tersenyum dan mengangguk. Sebenarnya sih mau minta traktiran karena udah nuduh aku aneh-aneh, mana dilihatin orang-orang lagi.. tapi ya udah deh, mumpung hari ini aku lagi free maafin.. ya udah, bagi-bagi aja..

Huh. Aku menghela napas lega.

"Kenapa?" tanya Bila yang melihat kejadian itu dari kejauhan dan segera mendekat ketika semuanya selesai.

"Biasa.. artis.. ditanya yang aneh-aneh," jawabku.

"Artis dari Hongkong!" sewot Bila.

"Nggak apa-apa sih dari Hongkong, daripada dari Vrindavan!" celetukku.

Bila berdecak kesal.

"Fotoin aku lagi! Di depan lampu!" suruhku belum puas.

"Ya Allah, udah deh.. mending beli es krim, yuk! Kamu mah foto-foto aja!" jawab Bila.

"Fotoin aku! Ya fotonya buat kutujukkin ke anakku, cucuku, cucu buyutku, cucunya cucu buyutku! cucunya cucunya cucu buy-"

"Iya-iya," potong Bila yang tahu aku tidak akan berhenti bicara sebelum melakukan apa yang kusuruh. Ups!

Aku mengerjapkan kelopakku beberapa kali setelah Bila berteriak sudah selesai. Belum sempat aku melangkahkan kaki, lagi-lagi seorang anak mendatangiku. Kini, perempuan.

"Mbak namanya siapa?" tanyanya.

Kutebak, dia masih SD kelas 3 atau 4, mungkin?

"Jasmin, kamu siapa?" tanyaku balik.

"Aurel," jawabnya yang masih kuingat sampai kini.

"Oh, Aurel..," responku dan ingin SEKALI beranjak pergi. Basa-basi sama anak kecil, nanti dikira aneh-aneh lagi sama orang tuanya.

"Mbaknya cantik!" ucapnya. Mungkin, memujiku?

OH MY GOD! Ada anak yang muji aku?! Oh senangnya hatiku..

"Iya, makasih.. kamu juga cantik.. imut lagi!" pujiku balik. Ya sebenarnya agak bohong sih, cuman masih cantik aku.

Gadis kecil itu hanya tersenyum senang dan berlari meninggalkanku. Tunggu, itu bukan setan kan? Biasanya setan anak kecil suka lari-lari! Ih, serem!

Alhasil, aku terdiam di depan lampu dan masih menganalisis sesosok Aurel itu. Dia setan beneran nggak sih? Kok jadi curiga aku? Mana ada setan yang mau ngobrol sama aku? Tapi kalau itu setan, bisa jadi sih.. soalnya aneh, mana ada orang yang bilang aku cantik? Lalu siapa ya?

Pertanyaan itu terus memutar di kepalaku.

Kemudian buyar ketika panggilan, "Nia! Kamu pulang nggak?! Kalau nggak ya udah, nemenin pak Jendral jadi tugu di sini! Atau nemenin para hantu di sini aja?!"

Suara mamaku alhamdulillah menyadarkanku. "Eh, mama lagi.. ya pulang dong..," ucapku dan.. apa mama bilang? Hantu? Jadi bener tadi hantu? Etdah, tapi kenapa? Kenapa harus aku yang bertemu hantu itu?! Mana aku dipuji lagi!? Kenapa aku jadi mikirin itu lagi?

"Ya udah ayo pulang..," respon mamaku dan membuatku segera berjalan mengekorinya.

Aurel. Moga aja bukan hantu. Ups! Batinku.

Hai, Guys.. Ketemu lagi nih sama Jasmin yang di versi ini masih dengan kePeDeannya. Tapi emang aku (Jasmin) cantik kok, ups! Ya iyalah, namanya juga perempuan.

Oh ya, mau tahu aku? Bisa kunjungi akun instagramku kok. @minemine_19 atau @its.mineeee_19, kalian bisa berkomunikasi denganku di sana! Aku tunggu loh direct kalian ^_^

Atau, kirim pesan lewat emailku: **(censored)**.

Salam penulis,

Jasmine Sonia Failasufa

Muach! :3

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Wkwkwkkw lucuu

03 Feb
Balas

Ara ara >~<

03 Feb

Wkwkwkwkk, kok bisa gt sih kakkk. Ngomong sama hantuu wwkkkkkww

04 Feb
Balas

Makanya, aku juga bingung (bahkan sampai sekarang).. itu hantu beneran apa bukan sih? Kayaknya nggak ya, ya iyalah.. mana ada hantu mau ketemu sama aku yang cantik ini •v• Nanti hantunya malah iri sama aku

04 Feb

Lucu kak, btw kampungny sm kyk aku, di ngadiluwih, kalau aku ngadiluwih, bedug. Kalau kakak dmn? brgkli ntar bisa jumpa wkwk

03 Feb
Balas

Eh? Ngadiluwih juga? Cie.. jangan-jangan, kita berjodoh. Ups! Canda ya.. Bedug tuh lumayan dekat loh sama ngadiluwihku.. em.. kata mama sih.. ngadiluwihku ya ngadiluwih kota, baratnya rel kereta kalau nggak salah >_< Iya, lain kali ketemuan.. inshaAllah aja deh, kalau aku ke Kediri lagi ^_^

04 Feb

Wkwk, iya, owh rel kereta ngga jauh yah, aku sering renang di TK Aisyiyah, tau gk? smoga ketemuan klo aku ksn lgi xD

04 Feb

Eh.. maaf deh sebelumnya, aku liburan ke Kediri (rumah nenek) biasanya 2 kali dalam setahun (liburan kenaikan kelas sama akhir tahun), kecuali emang ada acara di sana :b Aku pernahnya renang itu, nggak tahu namanya apa, kalau nggak salah ya dekatnya madrasah gitu.. apa ya TK Aisyiyah, ya? Nggak tahu deh, coba ntar aku tanyakan ke saudara >~~ Loh? Emang Syifa anak mana sih sebenernya? Kok aku tiba-tiba blank ya? #_# Iya, aamiin bisa ketemu >\<

04 Feb

Kalau aku cm sekali setahun pas liburan kenaikan kls, TK Aisyiyah itu deketnya SD Muhammadiyah 1, tau gk?? Aku org depok Kak, wkwk gmn sihh

05 Feb

Oalah, iya aku tahu.. iya di sana (waktu kecil) aku pernah renang satu kali.. selebihnya saudara malah ngajak di "sumber" kayak gitu, ups! Ya Rabbi.. orang depok?? #_# Jauh ya, beda jawanya kita >~<

05 Feb

iyaa hehe

08 Feb



search

New Post