Jasmine Sonia Failasufa

gadis remaja yang sedang menempuh pendidikan di sekolah tinggi

Selengkapnya
Navigasi Web
Aku masih mudaaa!!
Mau tahu?

Aku masih mudaaa!!

```

Seingatku, waktu itu tahun 2017..

Aku masih menduduki kelas 5 SD, masa-masa aku masih bisa berlarian, memanjat pohon, mendaki gunung, melewati lembah, bahkan masih bisa ngepot dengan sepeda kesayanganku waktu itu.

Ela, satu-satunya nama adiku yang mempunyai rambut keriting seperti mie tanpa kuah, apalagi postur tubuhnya yang krempeng banget, kayak ikan teri! Waktu itu, dia masih sekolah di Taman Kanak-Kanak yang sangat membosankan bagiku. Menggambar, mewarnai, mengeja huruf, atau menyusun balok menyerupai rumah. Ku rasa, itu tidak menyenangkan seperti membawa sepeda kesayangan dan melewati tikungan tajam untuk dibelokkan secara brutal.

```

Siang waktu itu, Ela akan mengikuti kegiatan drumband yang diadakan oleh sekolahannya. Ya karena waktu itu mamaku datang buat menjadi perwakilan wali murid, alhasil aku juga ikut karena takut untuk ditinggal sendiri di rumah. Mending ditinggal pas sayang-sayangnya daripada ditinggal di rumah. Ih, serem! Kalo tiba-tiba ada hantu muncul.. terus waktu itu kita mau teriak tapi teringat kalau tenggorokkan lagi sakit, mau teriak malah kayak ayam kecekik! AKH!

"Mbak Nia! Kamu ikutin adikmu berjalan ya, Mama yang bawa motor dari belakang," ucap mamaku dengan nama panggilanku menyuruhku dengan PeDenya.

Wait, kenapa harus aku?

"Ya udah, tapi mama jangan jauh-jauh.. kalau nanti mama jauh-jauh, terus di tengah jalan aku keseret.. mau nyari minum kan susah!" protesku dengan satu syarat.

Mamaku berdecak. "Iya, memangnya makan apa bisa keseret?"

"Makan omongan ibu-ibu ngegosip!" jawabku dan langsung mencari adikku yang sudah berbaur dengan sekumpulan orang-orang dewasa, seperti nyari ikan teri dalam sekumpulan hiu! Susah!

Setelah menunggu beberapa menit, acara drumbandpun dimulai. Lama banget dimulainya, bahkan.. aku sempat menanam padi sampai untung besar. Hah, untung aku masih muda.. jadi sabar nunggunya.

Di tengah jalan drumband dilaksanakan, aku sempat menjawab pesan dari beberapa temanku pada ponsel kecilku. Bosen juga ngelihat anak-anak cuman bermain-main alat musik yang dari aku playgorup sampai SD, cuman itu-itu aja lagunya.

"Bu, anaknya yang mana?" tanya seseorang.

Otomatis aku menoleh. Rasanya, pertanyaan itu buatku. Kulihat, seorang ibu yang mungkin berumur 40an sedang menatapku penuh pertanyaan. Aku menunjuk diriku sendiri untuk meyakinkan, bahwa akulah yang sedang diberi pertanyaan. Ibu itupun mengangguk.

"Eh?" Aku tersenyum kaku. Anak?! Aku tidak salah dengar, kan?

"Iya, anaknya yang mana, Bu?" tanyanya lagi memastikan.

Aku memaksakan tawa kecil. "Yang tengah nomor dua itu, Bu.. tapi maaf, saya kakaknya.. bukan ibunya," jelasku yang membuat ibu tadi membulatkan matanya tidak percaya.

Kemudian, ibu itu tertawa. Barangkali juga tertawa memaksa. Atau, tertawa karena menahan malu?

"Oh.. saya kira kamu ibunya.. soalnya saya bingung, saya mengira kamu ibunya.. tapi kok kayak masih muda.. ya.. saya pikir masih mama muda," ucapnya dan tertawa, kini tawanya lebih keras.

Aku hanya tersenyum tipis dan memaksakan tawa kecil keluar dari mulutku.

Heran banget sih, muka masih kayak anak kecil pakai bedak cussons gini, masa' dikira mama muda?! Punya pasangan aja nggak! Ya Allah, jiwa jombloku meronta.

```

Menjelang maghrib, kami sudah sampai rumah.

"Mbak Nia, diem tadi dari tadi kenapa sih?" tanya mamaku saat aku membuka pintu dengan kunci. Aku masih tetap terdiam setelah kejadian itu.

Setelah mandi untuk membersihkan diri, aku menatap diri di depan cermin. Mamaku datang dan menatapku dengan tatapan aneh.

"Kamu kenapa sih, dari tadi diem melulu.. biasanya udah kayak ikan kehabisan napas, nah ini.. malah diem melulu kayak koala. Ada apa sih?" tanya mamaku yang memaksaku menjawab pertanyaannya.

"Ma, aku kayak tambah tua, ya?" tanyaku balik.

Spontan mamaku menjawab, "Iya."

"Iiiihhh, mama.. aku nanya beneran! Masa', tadi sore aku dikira mama muda yang njaga anaknya sama seorang ibu! Ih..," kesalku.

Mamaku malah menahan tawanya. "Wah.. bagus dong! Brarti, kecantikanmu ada yang tertipu!"

"Iya! Tapikan, ini dikira mama muda!" jawabku masih kesal.

Kemudian, tawa mamaku pecah dan berjalan menjauh dariku.

"Ih, mama.. anaknya curhat, malah ditinggalin!" kesalku sendiri dan kembali menatap cermin sembari memijat halus pipiku, "aku emang kayak mama muda ya?" lanjutku dengan bertanya sendiri.

```

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Keren! Tapi aku masih kelas 5 ngga bisa ngepot tuh, kenapa ya... bisanya waktu kelas 1

31 Jan
Balas

Mungkin.. kamu kurang memacu sepedamu dengan cepat.. atau.. coba kamu angkat bagian depan sepedamu waktu dipacu dengan cepat itu >_< Ups!

31 Jan

Ok, ngg berani coba

31 Jan

>_< Iya, aku cuman bercanda

01 Feb

Ceritanya lucu wkwk

03 Feb
Balas

Kok gue (⌐■-■)

05 Apr
Balas



search

New Post