Surat rahasia dari tuhan (h-16)
“Permisi bu maaf saya terlambat” ucap Kelvin “mengapa hampir setiap hari kamu terlambat?” tanya guru yang sedang mengajar di kelas, Kelvin hanya menunduk saja tak berani menoleh “ya sudah silahkan masuk, sekali lagi kamu terlambat ibu akan mengeluarkan kamu dari jam pelajaran ibu.”
Kelvin Mahendra adalah seorang pelajar yang memiliki otak cerdas tetapi dia terlahir dari keluarga yang kurang berkecukupan, ayah nya meninggal sejak Kelvin berusia 10 tahun ibu nya yang hanya bekerja sebagai serabutan, Kelvin adalah anak pertama dari tiga bersaudara. Mempunyai 2 adik bukahlah hal mudah bagi Kelvin.
Kring…kering…kering
Tandanya istirahat sudah tiba “baik anak-anak ibu akhiri pelajaran hari ini, dan silahkan istirahat” ucap guru tersebut lalu keluar dari kelas.
Kelvin tidak ikut kekantin seperti teman teman sekelasnya, dia lebih memilih membawa bekal dari rumah, selain hemat juga sehat.
Setelah istirahat selesai pembelajaran di mulai kembali tak ada yang berani bicara karena saat ini pembelajaran matematika “kerjakan buku paket halaman 153 sampai 155 besok di kumpulkan di meja ibu” ucap guru tersebut sambil berjalan meninggalkan ruangan kelas.
Jam pelajaran berakhir waktunya pulang di saat yang lain menunggu jemputan, Kelvin pulang berjalan kaki dengan jarak yang cukup jauh dari rumahnya, setelah sampai di rumah dia harus membantu ibunya berjualan kantong plastik.
Keesokan harinya Kelvin kembali datang terlambat, membuat seisi kelas yang terkena dampaknya, Kelvin di bully habis-habisan sebenarnya Kelvin ingin menjelaskan alasan dia terlambat, tetapi teman-temannya malah memperlakukan dia seperti ini.
Sampai pada suatu hari Kelvin di fitnah mengambil uang oleh teman temannya “kamu yang ngambil uang kelas kan pasti, secara lu kan miskin” ucap Vano salah satu teman sekelas Kelvin
“iya tuh pasti kamu yang ambil aku yakin banget” lanjut Davina
“tidak, bukan aku serius” bela Kelvin “yaudah coba kita cek tas nya si Kelvin gimana kalo beneran di simpan kan?” kata Rafli setelah di cek ternyata uang tersebut ada di dalam tas Kelvin
Kelvin terkejut bukan main “sumpah demi apapun bukan aku yang menyimpan di dalam tas” ucap Kelvin dalam hati, sekarang dia sudah pasrah
“tuh kan bener apa kata aku juga, dia yang ambil uang kelas” ucap Vano menggebu-gebu “Buggh”
Terdengar suara pukulan yang begitu jelas, pukulan tersebut di layangkan kepada Kelvin,yang lain hanya bisa melihat saja tidak ada yang mau melerai, setelah babak belur teman teman yang lain keluar kelas meninggalkan Kelvin seorang diri di kelas.
“Assalamualaikum ibu, Kelvin pulang” ucap Kelvin sembari membuka pintu, ibunya kaget bukan main melihat anak nya babak belur seperti itu.
“astagfirullah Kelvin kamu kenapa nak?” Kata ibu khawatir, ibu langsung pergi ke dapur untuk mengobati luka di wajah Kelvin, setelah selesai di obati barulah Kelvin cerita mengapa wajahnya bisa seperti ini “yasudah lah tidak apa-apa mungkin ada orang yang iri sama kamu” ucap ibu menasihati.
“Bu Kelvin hari ini ingin tetap berjualan” kata Kelvin “tidak usah jualan dulu, lebam di muka kamu belum sembuh” kata ibu tetapi Kelvin bersisih keras untuk jualan membantu sang ibu “ayo lah bu ini hanya luka biasa nggak parah parah banget” kata Kelvin meyakinkan sang ibu
“yasudahlah jika itu mau kamu, sebentar ibu siapkan dulu biar kamu tinggal bawa aja” ucap ibu. Setelah semua nya selesai “assalamuaikum ibu Kelvin berangakat dulu ya, mudah-mudahan jualan kali ini laku” ucap Kelvin sambil mencium tangan sang ibu “waalaikumussalam Aamiin” kata ibu.
Setelah sampai di pasar Kelvin menawarkan kantong plastik “permisi bu mau kantong plastiknya nggak bu?” Kata Kelvin sambil menawarkan
“wah boleh tuh kebetulan saya tidak membawa kantong besar” Kelvin mengeluarkan kantong plastiknya itu “ini lima ribu, bu” ucap Kelvin, ibunya memberikan uang kepada Kelvin dan menerima kantong plastik tersebut, waktu menjelang magrib kantong plastik yang Kelvin jual sudah habis, Kelvin harus cepat-cepat pulang ke rumah karena ibu dan adiknya sudah menunggu Setelah sampai rumah, Kelvin langsung mandi, makan, dan belajar. pukul 9 malam Kelvin sudah terlelap karena capek.
Keesokan harinya Kelvin berangkat sekolah berjalan kaki, sebenernya Kelvin di berikan uang saku oleh ibunya tetapi Kelvin menolak dengan alasan “uang itu untuk bekal adik saja” meski harus berjalan kaki dengan jarak yang lumayan jauh Kelvin tetap semangat ke sekolah.
Kelvin sampai di sekolah 5 menit sesudah bel berbunyi, Kelvin berlari memasuki kelas karena dia selalu terlambat masuk ke kelas “Kelvin sebenarnya kenapa kamu selalu terlambat ke sekolah?” Tanya guru tersebut, setelah di jelaskan kenapa bisa terus terlambat, guru itu mengerti “hukuman tetaplah hukuman, ibu akan tetap menghukummu” ucap guru tersebut.
Satu tahun berlalu, Kelvin lulus dengan nilai yang memuaskan dan mendapatkan bantuan beasiswa di salah satu universitas ternama di kotanya tetapi karena keterlambatannya dan harus memikirnya adiknya yang masih kecil dia harus merelakan beasiswa tersebut kemudian berinisiatif melamar kerja di salah satu perusahaan terbesar di kotanya.
“semoga mereka memerima aku bekerja di sana meski pun aku hanya lulusan SMA saja, tidak apa-apa meskipun harus menjadi Office Boy yang penting aku bisa menghidupi kebutuhan adik-adiku” batin Kelvin dalam hati.
Syukurlah Kelvin diterima di sana meski harus menjadi OB tak apa yang penting dia ada pemasukan untuk biaya hidup adik-adiknya, ibu Kelvin sudah meninggal saat dia sedang ujian nasional jadi hanya Kelvin yang bisa di andalkan untuk kebutuhan hidup adik-adiknya.
Bertahun tahun berlalu ia bersama dengan perusahaan tersebut, sampai ketika Kelvin di angkat menjadi direktur utama yang memegang tanggung jawab penuh terhadap perusahaan nya, adik-adik Kelvin bisa sekolah dengan tenang tanpa ada keterlambatan tidak seperti Kelvin ah ngomong-ngomong dika jadi kangen sekolah
“apa kabar ya, bu indah? Apa aku jenguk ke sekolah lama?” Gumam Kelvin saat sedang membaca berkas-berkas.
Akhirnya Kelvin memutuskan untuk pergi ke sekolah lama nya, Kelvin berjalan mencari letak ruang guru “tak banyak yang berubah” batin Kelvin.
“Assalamualaikum,” ucap Kelvin seraya membuka pintu ruang guru di sekolah lamanya “waalaikumussalam, cari siapa ya?” Tanya bu Indah yang kini tampak menua dengan adanya sedikit uban di rambutnya “ibu, ini Kelvin!” Serunya tak lama setelah ia masuk ke dalam ruang guru
“Kelvin mana?” Ucap bu Indah “itu lo bu yang dulunya sering datang terlambat ke sekolah” tak lama kemudian di susul dengan pelukan hangat serta wajah ter kejut dari sang guru yang tidak menyangka murid yang sering terlambat datang ke sekolah akan menjadi seperti ini
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar