Sebatang kara (h-9)
Dalam sebuah desa terpencil terdapat sebuah rumah kecil yang di dalam rumah tersebut hanya terdiri dari seorang gadis yang berumur 12 tahun gadis tersebut bernama Nisa. Nisa tinggal di rumah tersebut hanya lah seorang diri, karena orang tua nya sudah meninggal dunia sejak Nisa berumur 10 tahun. Dua tahun sudah Nisa hidup sendiri dan mencari makan sendiri. Kuedua orang tua Nisa meninggal akibat kecelakaan yang menimpa Nisa 2 tahun yang lalu akan tetapi Nisa masih bisa di selamatkan. Pelaku tabrakan tersebut tidak mau bertanggung jawab. Saudara-saudara Nisa pun tidak ada yang mau mencukupi kebutuhan Nisa karena saudara Nisa gila dengan harta. Sekarang Nisa sudah tidak punya apa-apa lagi, jadi tidak ada yang mau membantu Nisa.
Nisa sadar bahwa ia sudah tidak mempunyai siapa-siapa lagi. Maka ia harus bekerja dengan cara mengamen dan menjual Koran setiap hari. Meskipun usia Nisa masih kecil dan tidak seharusnya bekerja. Untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari Nisa pun tidak maludengan teman-teman nya yang setiap hari selalu mengejek Nisa. Karena ia mau bekerja apapun yang penting halal dan tidak pedulikan apa kata orang. Dan Nisa terpaksa harus berhenti sekolah karena tidak ada biaya untuk sekolah. Hari demi hari Nisa melewati nya dengan sendirian tiada orang tua. Terkadang Nisa teringat kedua orang tua nya. Tetapi Nisa menumpahkan rasa kangen itu dengan sholat dan mendoakan kedua orang tua nya. Karena ia berfikir dengan hal itu Nisa menghilangkan rasa kangen nya dan ia yakin pasti orang tua nya mendengar doa-doa Nisa.
Setiap hari Nisa harus bangun pagi-pagi untuk sholat subuh. Sehabis sholat Nisa harus bersih-bersih rumah nya dan memasak untuk makan nya. Kemudian Nisa harus berangkat untuk berjualan Koran terlebih dahulu sebelum mengamen. Nisa haus berteriak-teriak “Koran…koran…Koran”. Walaupun belum ada yang beli Nisa tetap semangat.“Koran…Koran…Koran ibu Koran.”Tanya Nisa kepada ibu di pinggir jalan. “oh…iya boleh dek satu berapa?”Tanya ibu kepada Nisa. “satu 6000, Ibu mau berapa?”jawab Nisa. “saya mau 2 dek. Jadi 12.000 ya.”kata Ibu pembeli tersebut. “ya, Ibu terima kasih.”ucap Nisa. Sama-sama Dek.”sahut Ibu tersebut. Nisa pun melanjutkan untuk berjualan “Koran…Koran Koran Mas?” Tanya Nisa. Mas-mas tersebut pun menjawab “tidak dek.” Nisa pun melanjutkan berjualan dan ternyata ada seorang bapak-bapak membeli Koran Nisa. “Saya mau 3 Dek, berapa ?” Nisa pun menjawab dengan suara yang gembira karenakoran nya laku “Iya Pak tiga 18.000.” “Alhamdulillah sudah banyak yang laku Koran nya.”kata Nisa dalam hati.
Waktu sudah menunjukkan pukul 10:00. Nisa harus segera berangkat untuk mengamen di dekat lampu merah Nisa dan menyanyi dengan suaranya yang indah dan merdu .
“Terima kasih Pak.”ucap Nisa kepada orang yang memberinya uang . kemudian Nisa berpindah ke tempat yang lain dan Nisa menyanyi lagi. “terima kasih.”dengan suara yang sangat gembira. Nisa sangat bersyukur karena ia mendapatkan banyak uang hari ini dan ia berdoa semoga orang yang sudah memberi nya uang rezeki nya bertambah.
Hari sudah sore Nisa pun harus pulang dan besok bekerja kembali. Sesampai di rumah Nisa langsung mandi . setelah itu makan habis makan Nisa menanti sholat magrib. Kemiudian magrib pun tiba Nisa sholat dan mendoakan kedua orang tua nya. Setelah itu Nisa belajar walaupun Nisa tidak sekolah ia tetap belajar. Selesai belajar Nisa sholat Isya’ kemudian ia tidur.
Pagi hari nya, seperti biasa Nisa harus bekerja dan saat ia mengamen ia bertemu dengan laki-laki dan orang itu bertanya kepada Nisa “Hai dek…siapa Nama mu?” Nisa menjawab dengan suara yang agak ketakutan karena ia tidak mengenal orang itu. “Hai juga Om.. Nama Saya Nisa, maaf sebelumnya Om ini siapa ya?” laki-laki itu menjawab “Nisa…perkenalkan Nama Om…Om Surya. Nisa kamu kelas berapa?” “Nisa sudah tidak sekolah lagi Om.” Jawab Nisa.”mengapa kamu tidak sekolah lagi?”ucap Om Surya. “karena sudah tidak ada biaya lagi Om untuk sekolah lagi. Sebab orang tua Nisa sudah meninggal.” Jawab Nisa dengan suara agak pelan. “Oh…maafkan Om. Saya tidak bermaksud membuat kamu bersedih.”jawab om surya dengan suara bersalah. “nggak apa-apa kok Om.”ucap Nisa. “sekarang kamu tinggal sama siapa?”Tanya om surya. “sendirian Om.”jawab Nisa. “sendiri.”dengan suara kaget. Dan tidak percaya jika Nisa tinggal sendirian. “iya om.” Om Surya pun bertanya kepada Nisa “seusia kamu yang masih kecil tinggal sendirian?” “ya, mau gimana lagi Om. Adanya juga begini kok.”jawab Nisa “mendengar suara kamu yang sangat merdu, Om punya tawaran untuk Nisa itu kalau Nisa mau?”ucap Om Surya. “apa itu om?”dengan suara penasaran. “Om mau menjadikan Nisa penyanyi terkenal .” tawaran Om surya. “yang bener Om. Nisa mau banget.” Dengan suara gembira.
Setahun kemudian Nisa mendalami pekerjaan nya dengan menjadi penyanyi hebat dan terkenal. Namanya sudah di kenal banyak orang. Nisa dapat membuktikan bahwa dengan kerja keras akan dapat meraih suatu kesuksesan. Tetapi Nisa tidak sombong dengan apa yang sudah di miliki bahkan Nisa sering memberikan setengah harta untuk orang yang lebih membutuhkan dan Nisa tidak lupa bersyukur kepada Allah SWT karena Nisa bisa seperti ini jika tanpa kehendak Allah SWT Nisa tidak akan seperti ini
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar